Senin, 30 Januari 2012

laporan planktonologi


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang
Di dalam suatu perairan terdapat berbagai jenis organisme. Salah satu diantaranya adalah plankton. Plankton merupakan organisme yang hidupnya melayang-layang di lautan terbuka. Plankton terdiri dari organisme-organisme yang berukuran kecil ( mikroskopik ) yang jumlahnya sangat banyak dan mereka ini tidak cukup kuat untuk menahan gerakan air yang begitu besar. Terdapat dua jenis golongan plankton, yaitu dari golongan binatang (zooplankton ) dan golongan tumbuh-tumbuhan ( fitoplankton ). Banyak di antara golongan hewan ini yang merupakan golongan perenang aktif walaupun demikian mereka tetap terombang-ambing oleh arus lautan.
Plankton didefinisikan sebagai organisme hanyut apapun yang hidup dalam zona pelagik (bagian atas) samudera, laut, dan badan air tawar. Secara luas plankton dianggap sebagai salah satu organisme terpenting di dunia, karena menjadi bekal makanan untuk kehidupan akuatik. Bagi kebanyakan makhluk laut, plankton adalah makanan utama mereka. Plankton terdiri dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan laut. Ukurannya kecil saja. Walaupun termasuk sejenis benda hidup, plankton tidak mempunyai kekuatan untuk melawan arus, air pasang atau angin yang menghanyutkannya.
Plankton hidup di pesisir pantai di mana ia mendapat bekal garam mineral dan cahaya matahari yang mencukupi. Ini penting untuk memungkinkannya terus hidup. Mengingat plankton menjadi makanan ikan, tidak mengherankan bila ikan banyak terdapat di pesisir pantai. Itulah sebabnya kegiatan menangkap ikan aktif dijalankan di kawasan itu.Selain sisa-sisa hewan, plankton juga tercipta dari tumbuhan. Jika dilihat menggunakan mikroskop, unsur tumbuhan alga dapat dilihat pada plankton. Beberapa makhluk laut yang memakan plankton adalah seperti batu karang, kerang, dan ikan paus.
Dalam ekosistem laut plankton, baik fitoplankton maupun zooplankton mempunyai peranan penting karena plankton menjadi bahan makanan bagi berbagai jenis hewan laut lainnya. Selain itu hampir semua hewan laut memulai kehidupannya sebagai plankton terutama pada tahap masih berupa telur dan larva. Fitoplankton di perairan mempunyai peran yang sama pentingnya dengan tumbuhan tingkat tinggi di darat sebagai produsen primer penghasil nutrisi yang sangat diperlukan oleh konsumen-konsumen lain dalam rantai makanan. Sedangkan zooplankton dapat dikonsumsi oleh manusia sebagai bahan makanan yang banyak mengandung asam amino esensial, mineral, vitamin, serta lemak dan karbohidrat. Ada sekitar 20 jenis zooplankton yang secara komersial ditangkap untuk berbagai macam pemanfaatan.
1.2 Tujuan
            Tujuan dari praktikum ini adalah
1.      Untuk mengidentifikasi plankton berdasarkan pengamatan melalui mikroskop.
2.      Mengetahui jenis-jenis plankton yang berada pada suatu perairan tambak.
3.      Dapat mengelompokkan masing-masing plankton kedalam masing-masing kelas.

1.3  Lokasi dan waktu
Lokasi praktikum planktonologi dilaksanakan di Tambak di desa api-api kecamatan wonokerto kabupaten pekalongan.Dan pengamatan sampel plankton dilakukan di Laboratorium kimia Universitas Pekalongan.
Waktu pelaksaan praktikum adalah jum’at, 9 desember 2011 dari  pukul 06.00-15.30.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1     Definisi Plankton
Dalam bidang biologi oceanografi terdapat sistem pelagik terdiri dari hewan dan turnbuh-turnbuhan  yang hidupnya berenang dan melayang - layang di lautan terbuka, salah satunya adalah plankton.  Plankton terdiri dari organisrne-oraganisrne yang berukuran kecil ( mikroskopik ) yang jumlahnya sangat banyak dan mereka ini tidak cukup kuat untuk menahan gerakan air yang begitu besar. Banyak di antara kelompok hewan ini yang merupakan golongan perenang aktif walaupun demikian mereka tetap terombang-ambing oleh arus lautan. Kelompok ini terdiri dari golongan binatang (zooplankton ) dan golongan tumbuh-tumbuhan ( fitoplankton ) (Hutabarat, 1985).          
Plankton dapat didefinisikan sebagai suatu komunitas timbuhan dan hewan yang kekuatan geraknya tidak mencukupi untuk mencegah mereka ditransportasikan secara pasif oleh arus laut ( Ornori dan Ikeda, 1984 ). Organisme planktonik merupakan tumbuhan dan hewan yang merniliki daya gerak terbatas sehingga pergerakannya dipengaruhi oleh pergerakan ( arus ) air (Nybakken, 1988).
2.2       Klasifikasi Plankton
Plankton dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis, ukuran dan daur hidupnya.
2.2.1    Jenis Plankton
  Berdasarkan jenisnya, plankton dapat dibagi dua, yaitu :
a.    Zooplankton: Plankton berupa hewan. Zooplankton merupakan suatu kelompok yang terdiri dari berjenis – jenis hewan yang sangat banyak macamnya termasuk protozoa, coelenterata, moluska, annelids, crustacea. Kelompok ini mewakili hampir seluruh phylum yang terdapat di Animal Kingdom. Beberapa dari organisme ini ada yang bersifat sebagai plankton untuk seluruh massa hidupnya, tetapi ada juga hewan yang bersifat sebagai plankton hanya untuk sebagian dari masa hidupnya. Zooplankton tidak dapat memproduksi zat - zat organik dari zat - zat anorganik, oleh karena itu mereka harus mendapat tambahan bahan - bahan organik dari makanannya. Hal ini dapatdiperoleh mereka baik secara langsung maupun tidak langsung dari tumbuh - tumbuhan. Zooplankton yang bersifat herbivora akan memakan fitoplankton secara langsung; sedangkan golongan karnivora memanfaatkan mereka dengan cara tidak langsung dengan memakan golongan herbivora atau karnivora yang lain ( Hutabarat, 1985).
b.   Phytoplankton: Plankton berupa tumbuhan. Phytoplankton merupakan tumbuh - tumbuhan air yang berukuran sangat kecil yang terdiri dari seiumlah besar kelas yang berbeda. Mereka mempunyai peranan yang sama pentingnya baik di sistem pelagik maupun seperti yang diperankan oleh tumbuh - tumbuhan hijau yang lebih tinggi tingkatnya diekosistem daratan; mereka adalah produsen utama ( primary producer ) zat - zat organik. Phytoplankton hanya dapat dijumpai pada lapisan permukaan laut saja. Mereka juga akan lebih banyak dijumpai pada tempat - tempat yang terletak di daerah continental shelf dan di sepanjang pantai dimana terdapat proses upwelling. Daerah - daerah ini biasanya merupakan suatu daerah yang kaya akan bahan - bahan organik ( Hutabarat, 1985).     
2.2.2    Klasifikasi plankton berdasarkan ukuran
  Berdasarkan ukurannya, plankton dapat dibagi menjadi :
a.                      Megaplankton ( > 20 cm)
b.                     Macroplankton ( 2 - 20 cm)
c.                      Mesoplankton ( 0,2 - 20 mm )
d.                     Microplankton ( 20 - 200 pm )
e.                      Nanoplankton ( 2 - 20 pm )
f.                      Picoplankton ( 0,2 - 2 pm ), terutama terdiri atas bakteri

2.2.3    Daur Hidup Plankton
                        Berdasarkan daur hidupnya, plankton dibagi menjadi 2 yaitu :        
a.    Holoplankton, yaitu plankton yang hidup sebagai plankton sepanjang hidupnya. Contoh copepoda ; baik larva maupun bentuk yang dewasa dari crustacea kecil ini sangat banyak dijumpai dalam zooplankton ( Hutabarat, 1985).
b.   Meroplankton, yaitu plankton yang sebagian dari masa hidupnya dihabiskan sebagai plankton (Castro and Huber, 2003). Sebagai contoh, cacing palolo yang bertempat tinggal di liang-liang di dasar laut untuk hampir seluruh masa hidupnya. Mereka akan bergerak dan berenang secara bergerombol ke atas permukaan laut ketika memijah. Pada saat memijah mereka sering bersifat sangat menakjubkan karena begitu banyak jumlahnya yang dapat dijumpai pada waktu yang bersamaan (Hutabarat, 1985).
2.3       Migrasi Vertikal Plankton dan Faktor Penyebabnya
Migrasi vertikal adalah migrasi harian yang dilakukan oleh organisme zooplankton tertentu ke arah dasar laut pada siang hari dan ke arah permukaan laut pada malam hari. Jarak yang ditempuh zooplankton pada migrasi ini berkisar antara 100 - 400 m. Secara umum, faktor yang mempengaruhi migrasi vertikal zooplankton ada dua yaitu cahaya dan suhu. Migrasi vertikal merupakan suatu fenomena universal yang dilakukan oleh zooplankton tertentu.
a.      Faktor Cahaya
 Dewasa ini, disepakati bahwa rangsangan utama yang mengakibatkan dimulainya gerak migrasi vertikal harian adalah cahaya. Cahaya mengakibatkan respons negatif bagi para migran, mereka bergerak menjauhi permukaan laut bila intensitas cahaya di permukaan meningkat, sebaliknya mereka akan bergerak ke permukaan laut apabila intensitas cahaya di permukaan menurun. Pola yang umum tampak adalah bahwa zooplankton terdapat di dekat permukaan laut pada malam hari, sedangkan menjelang dini hari dan datangnya cahaya mereka bergerak lebih ke dalam.
Dengan meningkatnya intensitas cahaya sepanjang pagi hari, zooplankton bergerak lebih ke dalam menjauhi permukaan laut dan biasanya kemudian mempertahankan posisinya pada kedalaman dengan intensitas cahaya tertentu. Di tengah hari atau ketika intensitas cahaya matahari maksimum, zooplankton berada pada kedalaman yang paling jauh, kemudian tatkala intensitas cahaya matahari sepanjang sore hari menurun, zooplankton mulai bergerak ke arah permukaan laut dan sampai di permukaan sesudah matahari terbenam dan masih tinggal di permukaan selama fajar belum tiba.
b.      Faktor Suhu
Migrasi vertikal paling umum terlihat di wilayah - wilayah perairan bahari dimana kolom air menunjukkan adanya stratifikasi termal yang jelas sedangkan di perairan bahari dimana kolom air mendekati kondisi isotermal, migrasi vertikal tidak jelas atau bahkan tidak berlangsung soma sekali. Migrasi vertikal juga tidak berlangsung di wilayah – wilayah perairan bahari sepanjang musim dingin. Tujuan migrasi vertikal adalah untuk menhindari pemangsaan oleh para predator yang mendeteksi mangsa secara visual dan untuk mengubah posisi dalam kolom air, serta sebagai mekanisme untuk meningkatkan produksi dan menghemat energi (Nybakken, 1988).
Kadar Z at Hara
Distribusi klorofil bervariasi tergantung dari asal pasokan zat hara atau nutrien dan intensitas cahaya matahari. Nutrien dapat dipasok dari air sungai yang masuk ke laut juga bisa karena adanya arus naik (upwelling). Nutrien yang banyak ditemukan di pinggir laut adalah nutrien yang dibawa oleh sungai. Apabila ditemukan di laut yang jauh dari daratan, maka konsentrasi nutrien tersebut akibat dari proses arus naik.
d. Arus
Akibat pengaruh gelombang dan gerakan massa air, Fitoplankton terdistribusi baik secara vertikal maupun horisintal. Distribusi secara horisontal lebih banyak dipengaruhi oleh arus permukaan. Arus permukaan adalah gerakan massa air permukaan yang ditimbulkan oleh kekuatan angin yang bertiup melintasi permukaan air. Di laut, air permukaan menjadi panas saat siang hari dan menjadi dingin saat malam hari. Silih bergantinya pemanasan dan pendinginan ini akan mengubah kerapatan air dan mengakibatkan adanya sel-sel konveksi, yaitu satuan-satuan air yang sangat kecil yang akan naik atau turun dalam kolom air sesuai kerapatannya. Gerakan sel-sel konveksi ini sangat lemah dan dapat mengangkut organisme planktonik (Rohmimohtarto dan Juwono,2003).
2.4       Peranan Plankton dalam Ekosistem
Plankton, baik fitoplankton maupun zooplankton mempunyai peranan penting dalam ekosistem laut karena plankton menjadi bahan makanan bagi berbagai jenis hewan laut lainnya. Selain itu hampir semua hewan laut memulai kehidupannya sebagai plankton terutama pada tahap masih berupa telur dan larva.
Fitoplankton di perairan mempunyai peran yang sama pentingnya dengan tumbuhan tingkat tinggi di darat. Fitoplankton merupakan produsen primer penghasil nutrisi yang sangat diperlukan oleh konsumen-konsumen lain dalam rantai makanan. Fitoplankton dapat ditemukan diseluruh massa air mulai dari permukaan laut sampai pada kedalaman intensitas cahaya yang masih memungkinkan terjadinya fotosintesis (Nontji, 2005). Sumber energi yang digunakan untuk membantu berlangsungnya reaksi kimia yang terjadi dalam proses fotosintesa adalah sinar matahari yang diabsorbsi oleh klorofil (Hutabarat dan Evans, 1984)
Meskipun berukuran relatif sangat kecil, plankton memiliki peranan ekologis sangat penting dalam menunjang kehidupan di perairan. Sebab berkat fitoplankton yang dapat memproduksi bahan organik melalui proses fotosintesa, kehidupan di perairan dimulai dan terus berlanjut ke tingkat kehidupan yang lebih tinggi dari tingkatan zooplankton sampai ikan-ikan yang berukuran besar, dan tingkatan terakhir sampailah pada ikan paus atau manusia yang memanfaatkan ikan sebagai bahan makanan.
Peranan plankton semakin mutlak diperlukan oleh organisme lainnya sebagai bahan makanan. Di perairan pelagis, fitoplankton adalah satu-satunya organisme yang berperan sebagai mesin kehidupan, yang mampu menghasilkan bahan organik. Tanpa fitoplankton diperkirakan laut yang sangat luas tidak akan dihuni oleh beberapa jenis biota yang mampu hidup dari rantai kehidupan lainnya.
Bahkan beberapa jenis zooplankton dapat dikonsumsi oleh manusia sebagai bahan makanan yang banyak mengandung asam amino esensial, mineral, vitamin, serta lemak dan karbohidrat. Ada sekitar 20 jenis zooplankton yang secara komersial ditangkap untuk berbagai macam pemanfaatan.
Namun pertumbuhan penduduk dan dampak pembangunan di darat memegang peranan penting terhadap perubahan-perubahan lingkungan perairan. Organisme plankton yang memiliki ukuran kecil cukup peka terhadap perubahan lingkungan. Munculnya peristiwa red tide atau lebih dikenal dengan "air merah" yang tidak dikehendaki sangat terkait dengan perubahan parameter lingkungan, baik perubahan bersifat lokal maupun global.
Red tide berupa ribuan plankton yang menyerupai hamparan merah yang dapat mematikan ekosistem perairan terutama terhadap ikan, kerang, udang dan sebagainya. Sedangkan terhadap manusia dapat menimbulkan gangguan kesehatan bahkan kematian. Di Indonesia terdapat beberapa perairan yang rawan terhadap ledakan red tide diantaranya Teluk Jakarta, Teluk Kao yang berada di Maluku Utara dan Teluk Ambon.
Lebih rinci istilah red tide digunakan untuk menggambarkan fenomena alam akibat terjadinya biakan masal suatu populasi fitoplankton dengan jumlah sel mencapai puluhan juta sel per liter air. Bahkan masal ini dapat mengakibatkan terjadinya perubahan warna perairan yang biasanya berwarna biru atau biru kehijauan menjadi merah kecoklatan atau hijau kekuningan(Okaichi 1989).



3.12 Melakukan persiapan wadah pemeliharaan larva komoditas perikanan di komoditas perikanan di bak, aquarium dan fiber glass

  Persiapan Wadah Bak, Aquarium dan Fiber Glass Pada kegiatan pembelajaran ini anda akan mempelajari sanitasi wadah pembe...