Sabtu, 21 April 2012

budidaya ikan bawal air tawar


                                          PROPOSAL
PEMBESARAN IKAN BAWAL AIR TAWAR
DI KOLAM SEMI PERMANEN




Disusun oleh :
NINDA RIZKIYANI       ( 1005560321)





PROGRAM STUDI BUDI DAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2012
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Bagi masnyarakat terutama yang tinggal di peisisr pantai ikan bawal bukanlah ikan yang aneh. Ikan yang ditangkap di laut ini banyak dijual dipasar atau swalayan. Ikan bawal tergolong ikan yang memiliki daging yang raanya enak dan gizinya tergolong tinggi. Tak heran jika ikan bawal digemari banyak orang. Naun karena harganya yang cukup mahal maka tdak semua orang mampu membelinya.
Akhir-akhir ini muncul ikan dengan bernama yang sama kan tetapi lingkungan hidupnya berbeda. Bawal jenis ini hidup di air tawar bukan di air laut. Karena tubuhnya mirip ikan bawal dan lingkungan hidup di air tawar maka disebut ikan bawal air tawar. Rasa dagingnya tidak kalah dengan bawal laut. Dan harganya mudah dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Ikan bawal tawar sedikit memiliki sejarah di indonesia. Sebagian ikan yang ada di indonesia dijadikan sebagai ikan hias atau sebagian sebagai ikan konsumsi. Namun, ikan bawal air tawar bisa berfungsi kedua-duanya. Ikan bawal air tawar yang masih kecil dijadikan sebagai ikan hias sedangkan yang sudah dewasa dijadikan sebagai ikan konsumsi.
Bawal air tawar dijadikan ikan hias karena bentuk tubuhnya cukup unik, pipih seperti ikan discus. Selain itu warnanya menarik dan gerakannya mempesona. Sifatnya bergerombol jika dipelihara dalam jumlah banyak.
Ikan bawal iar tawar memiliki pertumbuhan yang cepat serta cara memeliharanya tidak rumit. Ikan ini dapat dpelihara dalam kolam dengan tingkat kelangsungan yang cukup tinggi. Bawal yang dipelihara didalam kolam tingkat kelangsungan hidupnya mencapai 90%. Sehingga usaha pembesaran ikan bawal merupakan usaha yang cocok dikembangkan.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan bawal air Tawar
2.1.1 Morfologi
Ikan bawal yang telah tersebar dan berkembang serta dikenal oleh masyarakat Indonesia termasuk jenis (species) Colossoma spp. Yaitu Colossoma macropomum dan Colossoma bracipomum. Kedua jenis ikan bawal ini mirip atau identik dengan jenis (spesies) ikan bawal yang disebut Cachama (Colossoma oculus) yang berkembang dan hidup di Amerika dan Venezuella. (Ostergaard 2009). Ikan ini merupakan salah satu komoditas perikanan yang bernilai ekonomis cukup tinggi dan  berasal dari Brazil. Pada mulanya ikan bawal diperdagangkan sebagai ikan hias, namun karena pertumbuhannya cepat, nafsu makan tinggi serta termasuk pemakan segalanya (Omnivora), ketahanan yang tinggi terhadap kondisi limnologis yang kurang baik, disamping itu rasa dagingnya pun cukup enak, hampir menyerupai daging ikan gurami dan dapat mencapai ukuran besar, maka masyarakat menjadikan ikan tersebut sebagai ikan konsumsi sehingga produksinya tiap tahun semakin meningkat (Chobiyah 2001). Morfologi ikan bawal dapat dilihat pada Gambar 1. Klasifikasi ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) menurut Saanin (1968) adalah sebagai berikut :
Filum               :  Chordata
Kelas               :  Pisces
Ordo                :  Cypriniformes
Famili              :  Characidae
Genus              :  Colossoma
Spesies            :  Colossoma macropomum
Morfologi ikan bawal air tawar dari arah samping tubuh membulat (oval) dengan perbandingan antara panjang dan tinggi 2:1. Ikan bawal air tawar  memiliki bentuk tubuh pipih dengan perbandingan antara tinggi dan lebar tubuh   4:1. Badan agak bulat, bentuk tubuh pipih, sisik kecil, kepala hampir bulat, lubang hidung agak besar, sirip dada di bawah tutup insang, sirip perut dan sirip dubur terpisah, punggung berwarna abu-abu tua, perut putih abu-abu dan merah. Warna tubuh ikan bagian atas abu-abu gelap, sedangkan bagian bawah berwarna putih (Haetami 2009). Harga ikan ini dalam ukuran konsumsi berkisar Rp.12.000-15.000 per kologram. Ikan bawal air tawar merupakan salah satu jenis ikan air tawar tropis yang memiliki pyloric caeca Bezerra et al. (2001).
2.1.2  Lingkungan hidup
Sama seperti ikan lain ikan bawal pun butuh lingkungan yang baik dan sesuai dengan habitatnya.
1.    Ketinggian tempat
Ketinggian tempat merupakan letak suatu tempat yang diukur dari permukaan laut sebagai titik nol. Ketinggian tempat berkaitan dengan suhu karena semakin tinggi suatu tempat maka suhunya semakin rendah. Suhu sangat berpengaruh pada metabolisme, semakin tinggi suhu maka semakin tinghi tingkat metabolisme. Dari hasil pengamatan ketinggian, bawal dapt hidup dengan baik pada ketinggian 100-800 m diatas permukaan air laut dengan suhu 25-30oC.
2.    Jenis tanah
Jenis tanah perlu diketahui agar memenuh persyaratan dan subur. Dalam kolam yang subur akan tumbuh pakan alami yang dapat dimanfaatkan oleh ikan bawal air tawar. Dengan pakan yang melimpah ikan bawal akan tumbuh dengan cepat dan baik.
Tanah jenis tanah liat mertupakan tanah yang cocok dibuat budidaya bawal karena mudah dibuat kolam dengan pematang yang kokh dan kondisinya subur. Cara mudah mengetahui kondiditanah dengan menggenggam. Tanah liat dicirikan dengan mudah dibentuk, tdak mudah pecah, dan tidak melekat di tangan.
3.    Air
Air dengan kondisi baik dapat memberikan hasil yang memuaskan. Ada 3 hal yang perlu diperhatikan
a.    Sumber air
Air  untuk kolam budday dapat berasal dari air sungai, irigasi, air sumur dan sumber lainnya.
b.    Kuantitas/debit air
Debit air diukur dengan air yang disebut current meter. Setiap kolampemeliharaan ikan bawal memiliki debit air yang berbeda-beda.
c.    Kualitas
Kualitas air lah yang menjadi penunjang dalam budidaya ikan bawal air tawar. Bila kualitasnya kurang baik dapat menyebabkan ikan melemah dan terserang penyakit. Parameter kualitas ikan bawal air tawar
Parameter
                               Nilai
Suhu
Warna
Kekeruhan
Oksigen
Karbondioksida
pH
Amoniak
Alkalinitas
25-30oC
Hijau kecoklatan
20-40 cm oleh olankton
Minimal 4mg/l
Maksimal 25mg/l
7-8
Maksmal 0,1 mg/l
50-300 mg/l

4.    Makanan
Bawal air tawar termasuk ke dalam kelompok ikan pemakan segala (omnivora), tetapi ada pula yang menyebutkan bahwa ikan ini cenderung menjadi karnivora (pemakan daging). Hal tersebut terlihat dari bentuk gigi yang tajam. Ketika masih kecil, ikan ini menyukai makanan sejenis Plankton(fitoplankton dan zooplankton) serta tumbuhan air atau dedaunan (herbivore). Namun setelah dewasa, selain pakan jenis tadi (Plankton, dedaunan), ikan ini juga memangsa hewan seperti ikan kecil, udang kecil, atau serangga air. Apabila dibudidayakan di kolam, bawal air tawar dapat diberi pakan alami dan pakan tambahan berupa pakan buatan seperti pelet.
kualitas dan kuantitas pakan sangat penting dalam budi daya bawal air tawar, karena hanya dengan pakan yang baik ikan dapat tumbuh dan berkembang, sesuai dengan yang diinginkan. Pakan yang baik adalah pakan yang mempunyai gizi seimbang, baik protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Untuk itu, pelet yang diberikan sebagai pakan tambahan adalah pelet komersial dengan kandungan protein 30-40%.
2.1.3 Sarana dan Prasarana
2.1.3.1  Prasarana
1. Kolam pembesaran
Kolam pembesran ikan bawal merupakan tempat untuk memelihara benih yang berasal dari kolam pendederan sampai ikan ukuran konsumsi. Bentuk kolam pembesaran persegi panjang dengan luas 100m2 sebanyak 2 buah. Kolam yang digunakan kolam semipermanen.
2.1.2.3 Sarana
.1.  Benih
Benih ikan bawal dapat disediakan oleh balai-balai penelitian perikanan, balai benih ikan, dinas perikanan atau petani yang telah membudidayakan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan benih ,
a.    Sehat
b.     Anggota tubuh lengkap
c.    Aktif bergerak
d.    Ukuran seragam
e.    Tidak cacat
f.      Tidak membawa penyakit,
g.    Jenis unggul.
2.Pakan tambahan
Pakan tambahan adalah pakan yang berasal dari luar media pemeliharaan yang digunakan sbagai makanan ikan. Pakan buatan untuk ikan bawal sebaiknya mengandung protein minimal 25%.

3. Pupuk
Pupuk adalah bahan yang digunakan untuk menyuburkan kolam. Kolam yang subur akan mengandung banyak pakan alami yang dapat dimanfaat ikan sebagaipakan alaminya. Ada dua jenis pupuk yang dapat digunakan dalam usaha budiday ikan bawal air tawar yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik dapat menggunakan kotoran ayam, kotoran puyuh, kotoran sapi, kotoran kerbau, kotoran kambing dan kotoran sapi. Dapat pula memanfaatkan pupuk dari tumbuh-tumbuhan.Pupuk anorganik yang biasa digunakan yaitu urea, TSP, dan NPK. Dosis penggunaan pupuk kandang 25 - 50 kg/100 m2 dan TSP 3 kg/100 m2. Pupuk kandang yang digunakan harus benar-benar yang sudah matang, agar tidak menjadi racun bagi ikan. Setelah pekerjaan pemupukan selesai, kolam diisi air setinggi 2-3 cm dan dibiarkan selama 2-3 hari, kemudian air kolam ditambah sedikit demi sedikit sampai kedalaman awal 40-60 cm dan terus diatur sampai ketinggian 80-120 cm tergantung kepadatan ikan. Jika warna air sudah hijau terang, baru benih ikan ditebar (biasanya 7~10 hari setelah pemupukan).

4.    Kapur
Kapur digunakan pada saat persiapan kolam. Pengapuran pada kolam memiliki beberapa tujuan unruk menaikkan pH, meningkatkan alkalinitas, memberantas hama dan penyakit. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur tohor (CaCO3). Dosis kapur yang digunakan 25-30 kg/100m2.

            2.1.4 Tekhnik Pembesaran Ikan Bawal Air Tawar
                        2.1.4.1 Persiapan Kolam
1.    Kolam untuk pemeliharaan ikan bawal dipersiapkan seperti halnya ikan air tawar lainnya. Persiapan kolam ini dimaksudkan untuk menumbuhkan makanan alami dalam jumlah yang cukup. Mula-mula kolam dikeringkan sehingga tanah dasarnya benar-benar kering. Tujuan pengeringan tanah dasar antara lain :
o    Membasmi ikan-ikan liar yang bersifat predator atau kompetitor (penyaing makanan).
o    Mengurangi senyawa-senyawa asam sulfida (H2S) dan senyawa beracun lainnya yang terbentuk selama kolam terendam.
o    Memungkinkan terjadinya pertukaran udara (aerasi) dipelataran kolam, dalam proses ini gas-gas oksigen (02) mengisi celah-celah dan pori-pori tanah.
2.    Sambil menunggu tanah dasar kolam kering, pematang kolam diperbaiki dan diperkuat untuk menutup kebocoran-kebocoran yang ada. Kolam ditambal dengan menggunakan semen dan pasir.
3.    Setelah dasar kolam benar-benar kering dasar kolam perlu dikapur dengan kapur tohor maupun dolomit dengan dosis 25 kg per 100 meter persegi. Hal ini untuk meningkatkan pH tanah, juga dapat untuk membunuh hama maupun patogen yang masih tahan terhadap proses pengeringan. Total kapur tohor yang digunakan 12 kg, karena pH tanah sudah cukup normal.
4.    Kolam pembesaran tidak mutlak harus dipupuk. Ini dikarenakan makanan ikan bawal sebagian besar diperoleh dari makanan tambahan atau buatan. Pupuk kandang yang digunakan harus benar-benar yang sudah matang, agar tidak menjadi racun bagi ikan. Pupuk yang akan digunakan dalam pepupukan kolan adalah pupuk kandang dari kotoran sapi. Karena ada 2 kolam yang digunakan dalam pembesaran dan masing-masing luas kolam 100m2 makan jumlah total keseluruhan pupuk yang digunakan adalah 6 karung dan masing-masing kolam 3 karung.
5.    Setelah pekerjaan pemupukan selesai, kolam diisi air setinggi 2-3 cm dan dibiarkan selama 2-3 hari, kemudian air kolam ditambah sedidit demi sedikit sampai kedalaman awal 40-60 cm dan terus diatur sampai ketinggian 80-120 cm tergantung kepadatan ikan. Jika warna air sudah hijau terang, baru benih ikan ditebar (biasanya 7-10 hari setelah pemupukan).
2.1.4.2 Penebaran Benih
Sebelum benih ditebar perlu diadaptasikan, dengan tujuan agar benih ikan tidak dalam kondisi stress saat berada dalam kolam. Cara adaptasi : ikan yang masih terbungkus dalam plastik yang masih tertutup rapat dimasukan kedalam kolam, biarkan sampai dinding plastik mengembun. Ini tandanya air kolam dan air dalam plastik sudah sama suhunya, setelah itu dibuka plastiknya dan air dalam kolam masukkan sedikit demi sedikit kedalam plastik tempat benih sampai benih terlihat dalam kondisi baik. Selanjutnya benih ditebar/dilepaskan dalam kolam secara perlahan-lahan. Penebaran benih dilakukan pada pagi hari atau pada saat cuaca teduh sehingga ikan tidak terlalu mengalami kelonjakan suhu yang drastis.
Dalam kolam 100m2 dapat ditebari 2500-5000 ekor ikan bawal. Agar tidak terlalu padat, untuk kolam 100m2 akan ditebar benih sebanyak 2500 ekor.
            2.1.4.3 Pemberian Pakan
Kualitas dan kuantitas pakan sangat penting dalam budidaya ikan karena hanya dengan pakan yang baik ikan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dergan yang kita inginkan. Kualitas pakan yang baik adalah pakan yanq mempunyai gizi yang seimbang baik protein, karbohidrat maupun lemak serta vitamin dan mineral. Karena ikan bawal bersifat omnivora maka makanan yang diberikan bisa berupa daun-daunan maupun berupa pelet. Pakan diberikan 3-5 % berat badan (perkiraan jumlah total berat ikan yang dipelihara). Pemberian pakan dapat ditebar secara langsung. Pakan diberikan 3 kali sehari, pagi (07.30), siang (12.30) dan sore (17.00). Selain pemberiaan pakan pengontrolan terhadapkolam dan ikan pun harus terus dilakuakn agar ikan tetap terjaga.

            2.1.4.3 Panen
Pemungutan hasil usaha pembesaran dapat dilakukan setelah ikan bawal dipelihara 4-6 bulan, waktu tersebut ikan bawal telah mencapai ukuran kurang lebih 500 gram/ekor, dengan kepadatan 4 ekor/m2 . Biasanya alat yang digunakan berupa waring bemata lebar. Ikan bawal hasil pemanenan sebaiknya penampungannya dilakukan ditempat yang luas (tidak sempit) dan keadaan airnya selalu mengalir.







BAB III
ANALISIS USAHA

3.1 Analisis Usaha
Dalam perhitungan analisis usaha, ada beberapa point yang akan dilakukan :
·         Usaha pembesaran ikan bawal air tawar akan dilakukan selama kurang lebih 5 bulan.
·         Kolam yang digunakan berukuran 100m2 sebanyak 2 buah dan kolam tersebut sewa.
·         Benih yang diperlukan 5000 ekor, untuk masing-masing kolam masing-masing ditebar sebanyak 2500 ekor.
·         Pekerja yang digunakan 1 orang.
3.1 Sarana dan prasarana
            Sarana yang digunakan dalam usaha pembesaran ikan bawal air tawar adalah
·         Kolam pembesaran sebanyak 2 buah (sewa)
Prasarana yang digunakan dalam embesaran adalah
·         Benih ikan bawal (ukuran 4 inchi, bobott 25 g) sebanyak 5000 ekor.
·         Pelet ikan 1000 kg
·         Pupuk kandang 6 karung
·         Kapur tohor 12 kg
·         Obat-obatan
3.2 Analisis Usaha

Ø  Biaya Investasi
No
Kebutuhan
Kuantitas
Harga Satuan
Harga
1.
Kolam sewa 5 bulan
2 buah
500.000
1.000.000
2.
Ember plastic
4 buah
8500
34.000
3.
Cangkul
2 buah
45.000
90.000
4.
Timbangan
1 buah
150.000
150.000
5.
Seser besar
4 buah
10.000
40.000
6.
Sekop kecil
1 buah
30.000
30.000
7.
Jala/jarring
2 unit
30.000
60.000
Total
Rp. 1.404.000,-

Ø  Biaya Operasional
No
Kebutuhan
Kuantitas
Harga satuan
Harga
1.
Benih (ukuran 4 inchi)
5000 ekor
350
1.750.000
2.
Pupuk kandang
6 karung
5000
30.000
3.
Kapur
12 kg
5000
60.000
4.
Pellet
1000 kg
5000
5. 000.000
5.
Obat-obatan
-
50.000
50.000
6.
Tenaga kerja utuk 5 bulan
1 0rang/ hari
30.000
4.500.000
7.
Lain-lain (listrik, transportasi,EM-4 dll)
-
-
700.000
Total
Rp. 12. 540.000,-
                                                                              


Total biaya produksi :
o   Biaya investasi                                        Rp. 1.404.000,-
o   Biaya operasional                                   Rp. 12. 540.000,-  +
                                   Total                        Rp. 13.944.000,-

Jika diasumsikan dari 5000 ekor ikan bawal yang ditebar mengalami kematian 15% maka, 5000-750= 4250. Untuk bobot ikan mencapai 250-300 gr/ekor (1kg = 3 ekor). Hasil yang didapat 1416 kg. Diasumsikan 1400 kg hasilnya.

Ø  Harga per kg ikan bawal                 = Total biaya produksi 
Total ikan yang didapat (kg)
= Rp.13.944.000
1400
= Rp. 9960,-
                        Harga jual ikan bawal/kg                = Rp. 15.000,-

Ø  Pendapatan =           15.000/kg  x 1400 kg           = Rp. 21.000.000,-

Ø  Keuntungan = pendapatan – total biaya = 21.000.000– 13.944.000
= Rp. 7.056.000,-

Ø  B/C ratio         = pendapatan
Biaya produksi
= Rp. 21.000.000
Rp.13.944.000
= 1,5




Ø  BEP Produksi    =   Biaya produksi
Harga jual per kg
=  Rp.13.944.000
Rp. 15.000
=  929

Ø  BEP Harga        = Biaya Produksi
Jumlah ikan (kg)
= Rp.13.944.000
1400
= Rp.9.960,-

Ø  Analisis pengembalian modal       = Biaya produksi
Keuntungan
= Rp 13.944.000
7.056.000
= 1,9 kali

Ø  Analisis Efisiensi modal                   = keuntungan  x 100%
Biaya produksi
= Rp. 7.056.000 x 100%
13.944.000
= 50%









Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa untuk pemeliharaan ikan bawal air tawar pada kolam semi permanen (kolam semen dengan dasar kolam tanah) dengan masa pemeliharaan 5 bulan pada kolam seluas 100m2 sebanyak 2 buah dan jumlah benih yang ditebar 5000 ekor mampu menghasilkan keuntungan   Rp. 7.056.000,-. BC ratio yang dihasilkan adalah 1,5. Hal ini menunjukkan bahwa dari setiap modal Rp.1 yang dikeluarkan qkqn mendapatkan penghasilan sebesar Rp. 1,5. Dari nilai
BEP produksi didapatkan nilai 929 ini menunjukkan bahwa kembalinya modal dalam satuan produksi adalah pada ikan bawal sebesar 929kg. Berdasarkan nilai BEP harga diketahui bahwa kembalinya modal ikan bawal sebesar Rp.9.960,-/kg dari harga saat pemasaran sebesar Rp. 15.000,-/kg.
Efisiensi penggunaan modal dalam usaha ini adalah 50%, dan diasumsikan modal tersebut adalah milik pribadi. Modal tersebut dapat kembali setelah 2 kali jalan produksi.  















DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Diakses 4 Desember 2012. Budidya Ikan Bawal Air Tawar. http://carabudidaya.com/budidaya-ikan-bawal-air-tawar/
Anonim. 2011. Diakses 4 Desember 2012. Budidya Ikan Bawal Air Tawar di Kolam. http://www.hariansumutpos.com/arsip/?p=12151
Anonim. 2007. Diakses 4 Desember 2012. Budidya Perikan Bawal Air Tawar . http://ikanmania.wordpress.com/2007/12/27/budidaya-perikanan-ikan-bawal/
Anonim. 2009. Diakses 4 Desember 2012. Kebiasaan Makan Bawal Air Tawar. http://hobiikan.blogspot.com/2009/08/kebiasaan-makan-bawal-air-tawar.html

Anonim. 2012. Diakses 4 Desember 2012. Peluang Usaha Ikan Bawal Air http://ilmu-taniternak.blogspot.com/2012/02/peluang-usaha-pembesaran-ikan-bawal-air.html

Arie, Usni.2000. Budidaya Bawal Air Tawar. Jakarta : Penerbit Swadaya

Rahman,Nur. 2011. Diakses 4 Desember 2012. Klasifikasi Dan Deskripsi Ikan Bawal Air Tawar. http://nurrahman08.student.ipb.ac.id/2011/09/29/klasifikasi-dan-deskripsi-ikan-bawal-air-tawar-colossoma-macropomum/









3.12 Melakukan persiapan wadah pemeliharaan larva komoditas perikanan di komoditas perikanan di bak, aquarium dan fiber glass

  Persiapan Wadah Bak, Aquarium dan Fiber Glass Pada kegiatan pembelajaran ini anda akan mempelajari sanitasi wadah pembe...