Pengelolaan parameter kimia air
Tujuan pembelajaran :
1.
Peserta didik dapat melakukan pengelolaan kualitas air
kimia air
2.
Peserta didik mampu memperbaikai perubahan kimia air
Jenis-jenis filter pada kegiatan budidaya ikan
Prinsip dasar
pembuatan filter adalah dengan membelok-belokan arah aliran air keatas dan
kebawah agar “memaksa” air kotor dari akuarium untuk menembus/melewati media
filter agar mendapatkan nilai efektifitas yang ingin dicapai. Pemasangan filter
atas sebaiknya tidak permanen di lekatkan ke aquarium, agar memudahkan dalam
mengangkat dan membersihkan kompartemen filter tanpa harus menurunkan
akuariumnya. Berikut ini adalah macam-macam filter :
Filter Canister
Filter
Canister merupakan salah satu bentuk improvisasi dari beberapat tipe filter
versi "lama", seperti filter under gravel dan filter atas. Prinsip
utama dari filter ini adalah memberikan kesempatan yang sama pada air untuk
melalui media filter secara menyeluruh, yaitu dengan cara memaksa air tersebut
"menembus" media filter. Hal ini dilakukan dengan membuat sistem
tersebut kedap udara, sehingga tercipta suatu tekanan yang "seragam"
didalam filter, sesuatu yang tidak bisa dilakukan dalam sistem terbuka yang
langsung berhubungan dengan atmosfir. Dengan cara demikian air akan
"terpaksa" menembus media yang ada sehingga kontak dengan media menjadi
lebih baik. Adanya tekanan menyebabkan kondisi kontak antara air dengan media
menjadi terjamin, sehingga hasil filtrasi menjadi relatif lebih baik, dan
kontak dapat berlangsung dalam waktu relatif lama. Oleh karena itu sistem
filtrasi canister lebih jarang memerlukan perawatan rutin. Filtrasi dapat tetap
berlangsung dengan baik selama beberapa bulan, sebelum memerlukan perawatan.
Under Gravel Filter
Sesuai dengan
namanya filter "under gravel" adalah sebuah filter yang terletak
dibawah lapisan "gravel" (kerikil, pasir) di dasar akuarium.
Konstruksinya terdiri dari lapisan bahan anti karat (plastik) berlubang dengan
kaki penopang sehingga tercipta ruangan bebas dibawahnya untuk memungkinkan air
bersih mengalir (Gambar 5). Disalah satu sudutnya (atau lebih) terdapat pipa
keluaran untuk mengembalikan air hasil filtrasi kedalam akuarium.
Dalam hal ini
air "dipaksa" untuk menembus lapisan gravel pada dasar akuarium
dengan bantuan head pump atau aerator, kemudian air tersebut dikembalikan ke
dalam akuarium. Pada saat air melalui gravel air mengalami setidaknya dua
proses filtrasi, yaitu mekanik, melalui pori-pori efektif lapisan gravel, dan
biologi, melalui kontak air dengan bakteri pengurai amonia dan nitrit yang
hidup pada permukaan gravel. Filtrasi biologi memegang peranan utama dalam
sistem filter ini.
Dengan
berjalannya waktu, penumpukkan partikel-partikel padatan pada ruang antar
gravel dapat menyebabkan penyumbatan. Oleh karena itu filter under gravel
direkomendasikan untuk di rawat secara periodik, setidaknya dengan melakukan
pem-vacum-an pada gravel. Penyumbatan dapat menimbulkan terjadinya kondisi
anaeraobik pada lingkungan gravel sehingga dapat menyebabkan bakteri pengurai
amonia dan nitrit mati yang akhirnya dapat mengakibatkan filter gagal
berfungsi.
Filter under
gravel sering digunakan terutama dalam akuarium laut. Pada sistem filter ini,
partikel-partikel organik yang terjebak pada permukaan gravel akan menjadi
sumber pakan bagi jasad-jasad renik (plankton).
Filter Under Gravel Terbalik (Reverse Flow Under
Gravel Filter)
Salah satu
masalah dalam menggunakan filter under gravel adalah kemungkinan akan
tersumbatnya aliran sebagai akibat akumulasi kotoran yang tidak dapat diproses
dengan cepat. Kotoran ini dapat menumpuk diantara gravel, menyebabkan
penyumbatan sehingga pada akhirnya dapat mengurangi kinerja dari filter
tersebut. Salah satu pemecahannya adalah dengan relatif sering menyipon dan
membersihkan lapisan gravel secara teratur. Pembersihan tersebut hendaknya
dilakukan secara parsial, agar bakteri pengurai tidak habis
"tercuci".
Cara lain
adalah dengan memisahkan endapan dari gravel. Hal ini dapat dilakukan dengan
menggunakan metode fiter under gravel dengan aliran terbalik.
Ultra Violet (UV sterilizer)
Filter ultra
violet merupakan suatu perangkat yang berfungsi untuk menghilangkan atau
menyaring jasad-jasad renik yang tidak dikehendaki dari akuarium, seperti:
bakteri, parasit, jamur, virus, alga, dan patogen lainnya, dengan cara
mengekspos mereka pada sinar Ultra Violet berintensitas tinggi. Sinar ultra
violet memiliki kemampuan untuk mempengaruhi fungsi sel mahluk hidup dengan
mengubah material inti sel, atau DNA, sehingga mahluk tersebut mati.
Diketahui ada
3 tipe filter ultra violet; yaitu :
1) Tray type.
Dalam hal ini lampu UV dipasang pada suatu reflektor di atas suatu wadah tipis
(menyerupai baki/tray), kemudian air dialirkan secara perlahan melalui wadah
tersebut. Keuntungan: mudah dibersihkan, murah, dan dapat dibuat dengan ukuran
besar. Masalah: resiko keamanan terhadap mata, ukuran sering terlalu besar
untuk ukuran rumahan.
2) Tube type,
wet bulb. Dalam type ini air dialirkan langsung disekitar lampu tanpa reflektor
yang dipasang pada tabung anti air. Keuntungan: murah, efektif dan kompak.
Masalah: sulit dibersihkan, resiko sengatan listrik (bocor).
3) Tube type,
dry bulb. Mirip dengan type 2), tetapi dilengkapi dengan tabung gelas (gelas
akan memblok sinar UV (C)) yang mengisolasinya dari air. Tipe ini relatif lebih
mahal tetapi lebih aman. Penggantian lampu dapat dilakukan dengan mudah. Selain
itu, biasanya dilengkapi dengan alat untuk menbersihkan lendir dari tabung
gelas.