BAB I
Pendahuluan
1.1
Latar
Belakang
Ikan hias
merupakan komoditas ekspor. Namun tidak semua jenis ikan hias air tawar dapat
diekspor. Ikan hias tidak hanya diminati oleh pasar lokal, tetapi telah
memasukii pasar ekspor. Hampir 75% ikan hias dunia berasal dari Indonesia,
sehingga dapat dibayangkan betapa banyaknya jenis ikan yang dibudidayakan di
negara ini. Tercatat lebih kurang dari 363 jenis ikan hias air tawar yang
dikembangbiakan di Indonesia dan diekspor ke negara - negara Eropa. Dari sekian
banyak jenis ikan hias air tawar, yang akan dibahas adalah ikan Black molly
(poecilia sphennops).Ikan hias cukup dikenal oleh masyarakat sebagai hiasan
aquarium.
Perkembangan
ikan hias di Indonesia mengalami kemajuan yang terus meningkat, terutama ikan
hias air tawar asli Indonesia. Dari sekianbanyak jenis ikan hias, tidak
semuanya telah dapat dibudidayakan. Dalam menternakkan ikan hias harus
diperhatikan bahwa masing-masing jenis mempunyaisifat dan kebiasaan hidup yang
berbeda-beda, misalnya dalam cara pemijahan,bertelur ataupun menyusun
sarangnya.
Banyak pecinta
ikan hias baik dari kalangan bawah sampai atas. Ikan hias mudah dalam perawatan
serta tidak menghabiskan banyak tempat karena pemeliharaannnya dapat dilakukan
dengan berbagai wadah. Ikan black molly menjadi salah satu jenis ikan hias yang
dicari banyak orang karena bentuknya yang lucu menyerupai balon. Pemeliharaan
ikan ini sangant mudah dan cepat berkembangbiak. Namun dalam pemeliharaan ikan
ini, salah satu kendala terbesar adalah adanya serangan penyakit maupun
parasit. Sering kali serangan ini mampu membuat tubuh ikan terluka bahkan
mengakibatkan kematian. Salah satu serangan parasit yang dapat mematikan adalah
Lernea sp.
Penulis
mengambil sample ikan black molly sebagai materi praktikum karena latar
belakang diatas.
1.2
Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk
mengetahui :
1. Cara
mengidentifikasi penyakit ikan baik secara morfolgi maupun organ bagian dalam.
2. Penyakit
yang menyerang ikan black molly
3. Bentuk
dan bagian tubuh Lernea yang menyerang ikan Black Molly.
1.3
Waktu
dan Tempat
1. Waktu
: Senin,
2. Tempat
: Laboratorium Mikrobiologi Universitas Pekalongan
BAB II
Tinjaun Pustaka
2.1 Ikan Black Molly (Poecilia sphenops)
Black Molly adalah sepenuhnya ikan hitam, yang biasanya di air tawar,
terutama di kelompok, diadakan. Ini adalah bentuk budidaya spesies liar,
sphenops Poecilia , yang memiliki warna keperakan, sering dengan titik-titik
hitam banyak. Spesies liar ditemukan di payau air, dari Mexico ke
Kolombia. Ini adalah ikan dari genus Poecilia , dari keluarga tentang ikan.
Black jalang hidup di
air lebih memilih ditumbuhi tanaman. Suhu yang tepat untuk menjaga ikan adalah
24-28 derajat. Para jalang hitam vivipar. Laki-laki memiliki gonopodium bahwa
pembuahan internal mungkin. Ikan itu omnivora, tetapi terutama merupakan
pemakan alga. Sangat mudah untuk mempertahankan dan tanaman, seperti yang
terkait Guppy dihasilkan dengan mudah. Pada laki-laki yang sampai 6 cm, betina
hingga 8 cm. Ukuran ini mencapai ikan hanya jika mereka disimpan dalam akuarium
besar. Ikan itu 1-4 tahun.
Klasifikasi
ilmiah
|
||||||||||||||
|
||||||||||||||
Spesies
|
||||||||||||||
Poecilia
sphenops
|
Ikan Black Molly sesungguhnya adalah
ikan air tawar, tetapi juga sering dijumpai pada perairan payau untuk mencari
makan. Biasanya para pehobis menambahkan satu sendok garam laut untuk satu
galon air dalam akuarium untuk mengoptimalkan kesehatan ikan ini. Ikan molly
akan lebih senang jika akuarium ditambahkan tanaman air dalam jumlah banyak,
sebagai tempat bersembunyi bagi anak-anak ikan dan pakan alami dari lumut-lumut
yang tumbuh pada dedaunannya.
Di alam liar, ikan molly adalah
omnivora dan akan memakan segala jenis makanan ikan yang diberikan dalam
akuarium, tetapi makanan utama ikan ini adalah lumut-lumutan sehingga pemberian
makanan ikan berbahan dasar daging (protein) akan mengurangi masa hidup dari
ikan ini.
Ikan Black Molly dapat melahirkan
dalam jumlah banyak, bahkan ratusan ekor tergantung dari ukuran indukannya.
Masa kehamilan adalah 6-8 minggu. ikan ini dapat hamil kembali setelah
melahirkan karena kemampuannya untuk menyimpan sel sperma jantan di dalam
perutnya. Jika tidak diberi makan dengan baik, ikan ini cenderung untuk memakan
anaknya sendiri, oleh sebab itu disarankan untuk memisah anak-anak ikan dari
indukannya.
2.2 Parasit Dan Penyakit
Penyakit didefinisikan sebagai suatu
keadaan fisik, morfologi dan atau fungsi yang mengalami perubahan dari kondisi
normal karena beberapa penyebab dan terbagi atas 2 kelompok yaitu
penyebab dari dalam (internal ) dan luar (eksternal) . Penyakit
internal meliputi genetic, sekresi internal, imunodefesiensi, saraf dan
metabolic. Sedangkan penyakit eksternal meliputi penyakit pathogen
(parasit, jamur, bakteri , virus) dan non pathogen (lingkungan dan
nutrisi ).
Penyakit parasitic merupakan
salah satu penyakit infeksi yang sering menyerang ikan terutama pada
usaha pembenihan. Serangan parasit bisa mengakibatkan terganggunnya
pertumbuhan, kematian bahkan penurunan produksi ikan. Berbagai
organisme yang bersifat parasit mulai dari protozoa, crusstacea dan
annelida.
Di perairan bebas,
terdapat berbagai macam parasit dengan variasi yang luas tetapi jumlahnya
sedikit. Sedangkan dalam kegiatan budidaya, parasit terdapat .dengan
variasi yang sedikit tetapi jumlahnya banyak.
Umumnya setiap parasit mempunyai
siklus hidup yang rumit, yang kemungkinan merupakan hal penting
dalam pengobatan ikan yang terserang parasit. Studi siklus hidup
parasit merupakan hal penting untuk menentukan tindakan penanganan
yang lengkap. Ujicoba infeksi dengan parasit umumnya sulit
dilakukan karena parasit sulit diinkubasi atau dipelihara pada media buatan.
2.2.1 Inang (Host)
Pada siklus hidupnya, parasit
memerlukan inang . Beberapa inang sebagai tempat hidup /berkembang biak parasit
meliputi :
1.
Definite host : Inang , dimana parasit hidup sampai dewasa
(ex ; cestoda)
2.
Intermediate host ; Inang , dimana parasit
hidup sampai tahap larva (digenea)
3.
Tempory host : Inag, dimana parasit hidup secara singkat , kemudian
meninggalkan inang (isopoda)
4. Reservoir host : Inang sebagai sumber parasit
untuk inang yang lain (cyste digenea)
2.2.2 Faktor-faktor yang memudahkan munculnya parasit
Beberapa factor memudahkan munculnya
parasit : Faktor-faktor tersebut antara lain : :
1.
Stocking density : Kepadatan tebar tinggi, kontak langsung dan adanya
inang
2.
Physical trauma : handling, grading dapat menyebabkan luka
3.
Air Kolam : kualitas air jelek
4.
Selective breeding : Seleksi dalam mencarai warna dan bentuk yang bagus
bisa mengakibatkan lemah.
5.
Lingkungan : perubahan temperatur
6.
Predator ; Bisa sebagai inang penular
7.
System budidaya : kolam tanah merupakan media bagi sebagaian
siklus hidup parasit
8.
Species baru : Masuknya species ikan yang baru bisa mengakibatkan
masuknya parasit baru’
2.2.3 Klasifikasi Parasit
1.
Protozoa
2.
Metazoa :
· Trematoda
-
Monogenea
- Digenea
·
Platyhelmintes
- Acanthocepala
- Nematoda
- Cestoda
·
Crustaceae
·
Mollusca
2.2.4 Parasit Berdasarkan Tempat Infeksi
1.
Ektoparasit
Menginfeksi
organ luar (kulit, sirip dan insang)
2.
Entoparasit
Menginfeksi organ dalam
2.2.5
Deteksi Parasit
Pada Ikan
1.
Penanganan ikan sakit
Ikan hidup digunakan untuk diagnosis
parasi karena parasit khususnya parasit eksternal akan meninggalkan
inangnya bila inangnya mati. Jika pengamtan di lapangan
dengan mikroskop tidak dapat dilakukan, ikan dapat difiksasi dalam larutan
formalin 10% berpenyangga fosfat, akan tetapi hasil kurang memuaskan karena
parasit yang ikut difiksasi tidak dapat menunjukkan pergerakannya.
Langkah-langkah dalam mendeteksi
parasit menggunakan mikroskop ;
1.
Ambil lendir tubuh denagan cover glass
2.
Potong bagian kecil insang dengan gunting
3.
Letakkan lendir atau insang dengan satu tetes akuades pada slide
glass, kemudian tutup dengan kaca penutup (cover glass)
4.
Jangan ada gelembung pada slide glass
5.
Amati di bawah mikroskop (pembesaran 4-400x)
2.2.6 Beberapa Jenis Parasit
1. Trichodiniasis
Organisme penyebab : Trichodina
sp , jenis protozoa
·
Penyakit ini menyerang jenis ikan air tawar, terutama pada ukuran benih
·
Diagnosa : menggunakan mikroskop
·
Bentuk seperti piring terbang
Gejala klinis :
·
Terjadi kerusakan pada kulit , sirip dan disertai infeksi sekunder,
·
Beberapa infeksi menyebabkan kerusakan sirip pada bebarapa bagian dan
pendarahan pada dasar sirip
2. Ichtyophtiriasis
Organisme penyebab ; Ichtyopthirius multifilis , jenis protozoa
·
Parasit ini dapat menyerang jenis ikan air tawar terutama pada
ukuran benih dan menyerang orgtan permukaan tubuh dan insang
·
Dikenal dengan istilah “white spot” (bintik putih)
·
Diagnosa : menggunakan mikroskop
Gejala klinis :
·
Pada ikan yang terinfeksi terdapat bintik putih pada permukaan tubuh dan
sirip
·
Nafsu makan berkurang
3. Chilodinellasis
Organisme penyebab : Chilodonella sp, jenis
protozoa
o
Penyakit ini menyerang semua jenis ikan air tawar terutama pada
permukaan tubuh dan insang serta menimbulkan iritasi pada organ yang diserang
o
Diagnosa : menggunakan mikroskop
Gejala klinis :
o
Tidak ada gejala klinis yang spesifik
o
Ikan lemas dan tak mau makan
o Lendir berlebihan
o
Pendarahan dan terjadi kerusakan pada insang
4. Infeksi Argulus
Organisme penyebab : Argulus
japonicus, jenis copepoda
o
Penyakit ini menyerang ikan dengan merusak permukaan tubuh dan bisa menyebabkan
infeksi sekunder oleh bakteri
o
Diagnosa : Pengamatan bisa langsung dengan mata telanjang
Gejala klinis :
o
Terjadi iritasi pada permukaan tubuh
o
Lendir berlebihan
o
Berenang abnormal
5. Infeksi glochidia
Organisme penyebab : glochidia,
jenis larva kerang air tawar
o
Parasit ini dapat mengakibatkan kematian massal
o
Diagnosa : Pengamatan dengan mata telanjang terlihat adanya
gumpalan berwarna putih pada permukaan tubuh
6. Infeksi cacing jangkar (Lernea sp)
Organisme penyebab : Lernaea cyprinaceae, jenis copepoda
o
Infeksi nya bisa menyebabkan infeksi sekunder pada bakteri atau
jamur yang pada akhirnya menyebabkan kematian ikan
Gejala klinis :
o
Terdapat cacing jangkar dengan panjang 3-12 mm pada permukaan
o
Diagnosa : Pengamtan bisa langsung dengan mata telanjang
7. Infeksi Dactylogyrus
Organisme penyebab : Dactylogyrus spp, jenis monogenea
o
Bila parasit secara intensif menyerang, maka ikan akan kehilangan nafsu
makan dan menjadi kurus
o
Diagnosa : menggunakan mikroskop
Gejala klinis :
o
Sekilas berenag dekat permukaan air, kehilangan nafsu makan
8. Infeksi Oodinium
Organisme penyebab : Oodinium sp, jenis protozoa
o
Infeksi parasit ini dapat menyebabkan kematian massal bila pengobatan
yang sesuai tidak dilakukan
o
Diagnosa : Menggunakan mikroskop
Gejala klinis :
o
Ikan terlihat kurus dan berenang dekat permukaan air.
o
Infeksi menyebabkan erosi pada permukaan tubuh
9. Infeksi Tetrahymena
Organisme penyebab : Tetrahymena sp, jenis protozoa
o
Terutama menyerang ikan hias , guppy
o
Diagnosa : Menggunakan mikroskop
Gejala klinis :
o
Ikan yang terinfeksi telihat adanya tambalan putih pada permukaan tubuh
o
Pendarahan pada area terinfeksi
o
Tulang menonjol keluar
BAB III
Metodologi Penelitian
3.1 Bahan Dan alat
3.1.1
Bahan
Bahan
yang digunakan dalam praktikum parasit dan penyakit dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Bahan Praktikum
No
|
Bahan
|
Jumlah
|
Fungsi
|
1.
2.
3.
|
Ikan black molly
Formalin 10%
Aquadest
|
2 ekor
10 ml
20 ml
|
-
Ikan uji
-
Mengawetkan
objek yang diuji
-
Membersihkan
kotoran pada hewan uji
|
3.1.2
Alat
Alat-alat
yang digunakan dalam praktikum dapat dilihat pada tabel 2
Tabel 2. alat-alat Praktikum
No
|
Alat
|
Fungsi
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
|
Cawan petri
Lup
Gunting bedah
Pinset
Penggaris
Mikroskop
Objek glass
Cover glass
Pipet tetes
|
-
Tempat meletakkan
objek
-
Mengamati
secara morfologi tubuh ikan
-
Membedah
ikan
-
Mengambil
bagian tubuh ikan
-
Mengukur
panjang objek uji
-
Mengamati
objek yang akan diteliti
-
Tempat
meletakkan objek
-
Penutup
objek pada objekglass
-
Mengambil
formalin
|
3.2
Prosedur Pemeriksaan Parasit
3.2.1
Ektoparsit
Prosedur
pemeriksaan ektoparasit ikan dapat dilakukan dengan :
·
Menyiapkan ikan
yang akan diamati contohnya ikan black molly
·
Meletakkan ikan
black molly pada cawan petri
·
Mengamati bagian
tubuh luar ikan black molly, pengamatan dapat dilakukan menggunakan lup agar
kelainan dapat terlihat dengan jelas.
·
Mencatat hasil
pengamatn dan meyimpulkan parasit atau penyakit yang menyerang ikan black
molly.
·
Jika ditemukan
parasit seperti Lernea sp., mencabut
lernea dari tubuh ikan dengan pinset, letakkan lernea pada cawan petri dan
menambahkan 10% formalin.
·
Biarkan lernea
beberapa saat, kemudian ukur panjang lernea yang ditemukan.
·
Siapkan object
glass dan letakkan lernea pada objeck glass. Tutup dengan coverglass kemudian
amati dibawah mikroskop cahaya dan atur perbesarannya.
·
Jika gambar lernea
sudah ditemukan, gambar hasilnya atau foto gambar lernea.
3.2.2
Endoparasit
Pengamatan
endoparasit ikan:
·
Letakkan ikan uji
pada cawan petri
·
Menyiapkan alat
bedah seperti, pisau bedah, gunting dan pinset
·
Buka operculum
ikan, kemudian lakukan pembedahan pada bagian insang menggunakan alat bedah.
·
Ambil bagian insang
ikan, ambil lendir pada bagian insang kemudian amati dibawah mikroskop
·
Insang yang telah
diambil, tambahkan 10 tetes formalin 10% kemudian diamkan beberapa saat.
·
Ambil 1 helai
insang dan amati dibawah mikroskop.
·
Catat hasil
pengamatan.
BAB IV
Hasil Dan Pembahasan
4.1 Hasil dan Pengamatan ikan black molly
4.1.1 Pengamatn Ektoparasit Ikan Black Molly
Pada
pengamatan praktikum parasit dan penyakit ikan secara ektoparasit pada ikan
black molly, penyakit yang menyerang adalah Cacing jangkar atau Lernea sp. Cacing tersebut berjumlah 2
buah dan menancap kuat pada bagian ujung sirip punggung dan pangkal ekor ikan.
Penampakan
ikan terlihat sehat, gerakan lincah tanpa terlihat ada tanda-tanda sakit.
Ketika diamati secara ektoparasit cacing jangkar tersebut menancap kuat akan
tetapi keberadaan cacing tidak menganggu aktivitas ikan. Gambar Lernea yang ditemukan pada ikan black
molly dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 1 Lernea Pada tubuh ikan black molly
L. cyprinaceae adalah
sejenis udang renik yang berbentuk bulat panjang seperti cacing. Pada bagian
kepalanya terdapat organ yang menyerupai jangkar, sehingga organisme ini
dikenal dengan sebutan cacing jangkar (anchorworm). Dengan perantaraan organ
inilah cacing jangkar menempelkan dirinya ke tubuh ikan.
Selama hidupnya,
cacing jangkar mengalami tiga kali perubahan tubuhnya, yaitu nauplius, copepodid
dan bentuk dewasa. Lamanya satu siklus hidup tergantung dari temperatur
lingkungan, di Indonesia, umumnya mencapai 21 – 25 hari. stadium dewasa, cacing
ini cacing dibagi menjadi dua kelompok, yaitu stadium cyclopoid dan stadium
dewasa. Selama stadium cyclopoid, lernea hidup di sekeliling tubuh ikan dan
juga tidak tahan terhadap pengaruh obat-obatan. Cacing jangkar betina akan
menusukkan kepalanya ke jaringan kulit/daging ikan. Pada bagian yang ditusuk
akan terlihat luka dan membengkak, namun karena ukurannya masih terlalu kecil,
agak sulit untuk melihatnya dengan mata biasa. Individu dewasa sudah dapat
dilihat dengan mata biasa. Bagian tubuhnya yang terdapat di luar tubuh ikan
akan tampak membesar, karena mempunyai sepasang kantung telur. Jika telurnya
menetas, maka nauplius akan berenang keluar dari dalam kantung untuk mencari
ikan.
Gambar 2. Siklus Hidup Lernea sp
Lernea
pada black molly diduga dibawa oleh ganggang yang ada pada media hidup ikan.
Ganggang air tersebut sebagai pembawa inang atau telur-telur lernea. Kondisi
air yang kurang bersih pun menjadi faktor semakin berkembangnya lernea pada
tubuh ikan black molly. Sehingga perlu beberapa pencegahan agar lernea tidak
menyerang ikan black molly diantaranya adalah mencucui ganggang air kurang
lebih selama 1 hari 1 malam agar dapat memotong siklus lernea karna telur-telur
lernea akan mati ketika 1x24 jam tidak menemukan tubuh inang.
4.1.2 Pengamatn Endoparasit Ikan Black Molly
Pada
pengamatan endoparasit dengan melakukan pengamatan di bagian insang ikan. Tidak
ditemukan adanta ciri-ciri ikan yang terserang penyakit atau parasit. Dilakukan
pembedahan bagian insang ikan dan diambil 1 helai insang yang diamati dibawah
mikroskop. Bagian insang normal dengan warna merah muda dengan jumlah lendir
yang sedikit. Gambar insang dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Gambar
3. Insang ikan black molly
Keterangan
Gambar :
Secara
endoparasit tidak ditemukan adanya serangan parasit ataupun parasit. Serangan
penyakit hanya terjadi ditubuh bagian tubuh luar ikan.
BAB V
Simpulan Dan Saran
5.1 Simpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
·
Secara ektoparasit
penyakit yang menyerang ikan black molly adalah Lernea sp
·
Secara endoparasit
tidak ditemukan parasit ataupun penyakit yang menyerang.
·
Lernea
yang ditemukan pada black molly berjumlah 2, berada pada bagian ujung sirip
punggung dan pangkal ekor dengan panjang tubuh mencapai 1 cm.
·
Lernea sp
pda black molly diduga disebabkan karena ganggang air yang ada di lingkungan
hidup ikan dan kondisi lingkungan yang kurang baik sehingga menjadi media yang
biak bagi pertumbuhan Lernea sp.
·
Perlu dilakukan
perlakuan khusus agar ikan black molly yang dipelihara bersama ganggang air
dapt tumbuh dengan baik diataranya merendam selam 24 jam ganggang yang akan
dugunakan pada larutan methylin blue atau PK untuk membunuh siklus hidup Lernea sp serta menjaga kondisi
lingkungan agar tetap berada pada kondid optimal.
5.2
Saran
Saran untuk
praktikum parasit dan penyakit ikan adalah :
·
Persiapkan ikan
yang akan diuji agar mahasiswa praktikum dengan baik dan dapat memahami
praktikum.
·
Lakukan asistensi
sebelum praktikum agar mahasiswa dapat memahami alur praktikum.
Daftar Pustaka
Anonim. 2012.
Diakses 25 Desember 2012. Ikan Black
Molly. http://asian-spirits.blogspot.com/2012/06/ikan-black-molly.html
Anonim. 2011.
Diakses 25 Desember 2012. Black Molly.
http://www.zonaikan.com/2011/12/black-molly.html#ixzz2G41FEmpi
Anonim. 2011.
Diakses 25 Desember 2012 . Identifikasi
Parasit Pada Ikan Air. http://adelaidearsenal.blogspot.com/2011/10/identifikasi-parasit-pada-ikan-air.html
Anonim. 2011.
Diakses 27 Desember 2012. Kutu Jarum.
http://www.porink.com/bloggy/2011/04/01/kutu-jarum/#ixzz2G423BTR4
Anonim. 2012. Diakses 25 Desember 2012. Penyakit Parasit Pada Ikan http://aigiolokola.wordpress.com/2012/01/26/penyakit-parasit-pada-ikan-2/
Eddy Afrianto , Evi Liviawaty. 2008. Diakses 27 Desember 2012. Penyakit Ikan Lernea Cyprinaceae http://hobiikan.blogspot.com/2008/09/penyakit-ikan-lernea-cyprinaceae.html
Lampiran
Gambar 1. Ikan Uji
Gambar 2. Alat Bedah
Gambar 3. Mikroskop
Gambar 4. Bagian Jangkar Lernea sp
Gambar 5. Bagian Tengah Lernea sp
Gambar 6. Bagian Ujung atas Lernea sp
Gambar 7. Lernea
saat masih hidup
Gambar 8. Lernea
sudah kering/mati
ijin copas gan...
BalasHapussiiippooooo
BalasHapus