Kesesuaian Parameter Kualitas Air Budidaya Perairan
A. Pengaruh Suhu Terhadap Kehidupan Ikan
Air sebagai lingkungan hidup organisme air termasuk ikan relatif tidak begitu banyak mengalami fluktuasi suhu dibandingkan dengan udara, hal ini disebabkan panas jenis air lebih tinggi daripada udara. Artinya untuk naik 1° C, setiap satuan volume air memerlukan sejumlah panas yang lebih banyak dari pada udara. Pada perairan dangkal akan menunjukkan fluktuasi suhu air yang lebih besar dari pada perairan yang dalam. Sedangkan organisme memerlukan suhu yang stabil atau fluktuasi suhu yang rendah. Agar suhu air suatu perairan berfluktuasi rendah maka perlu adanya penyebaran suhu. Hal tersebut tercapai secara sifat alam antara lain sebagai berikut.
Suhu mempengaruhi tingkat perkembangan dan pertumbuhan
karena mempengaruhi berbagai proses yang berhubungan dengan metabolisme yang mencakup pernapasan,
pemberian makan, dan pencernaan. Perubahan dalam batas yang normal dari proses
tersebut dapat juga mengubah kondisi yang optimal untuk pertumbuhan dan
kesehatan.
Suhu air sangat berpengaruh terhadap proses kimia, fisika dan biologi di dalam perairan, sehingga dengan perubahan suhu pada suatu perairan akan mengakibatkan berubahnya semua proses di dalam perairan. Suhu juga berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan, mulai dari telur, benih sampai ukuran dewasa. Suhu air akan sangat berpengaruh terhadap proses penetasan telur dan perkembangan telur.
Perubahan suhu dari keadaan normal menjadi lebih panas atau lebih dingin di suatu perairan dapat dipengaruhi oleh keadaan alam seperti pemanasaan oleh matahari, perubahan musim, gejala pergeseran dasar perairan, letusan gunung merapi bawah laut dan sebagainya. Setiap jenis ikan biasanya mempunyai kisaran suhu di perairan yang cocok. Dalam keadaan suhu normal metabolisme maupun tingkah laku ikan akan berjalan dengan normal juga. Namun bila terjadi perubahan suhu, respon yang diberikan oleh ikan akan menunjukan penyesuaian metabolisme tubuhnya terhadap lingkungan untuk mempertahankan kehidupannya. Respon yang diperlihatkan oleh ikan bjiasanya berupa perubahan tingkah laku maupun pergerakan ikan.
Suhu tinggi tidak selalu berakibat mematikan tetapi dapat menyebabkan gangguan status kesehatan untuk jangka panjang. Misalnya stres yang ditandai tubuh lemah, kurus, dan tingkah laku abnormal, sedangkan suhu rendah mengakibatkan ikan menjadi rentan terhadap infeksi fungi dan bakteri patogen akibat melemahnya sistem imun. Suhu air yang relatif tinggi dapat ditandai antara lain dengan munculnya ikanikan dan hewan air lainnya ke permukaan untuk mencari oksigen. Suhu yang sangat tinggi akan mempercepat laju penetasan telur sehingga telur tidak dapat melewati fase-fase penetasan telur dengan sempurna.
Pada dasarnya suhu rendah memungkinkan air mengandung oksigen lebih tingi, tetapi suhu rendah menyebabkan stres. Pernafasan pada ikan berupa penurunan laju respirasi dan denyut jantung sehingga dapat berlanjut dengan pingsannya ikan-ikan akibat kekurangan oksigen. Semakin rendah suhu maka semakin cepat gerakan renang ikan dan semakin cepat pula gerakan operkulum sebagai respon suhu rendah, dimana korelasi ini tidak di temui pada perlakuan pada suhu panas.
B. Pengaruh pH Pada Lingkungan Budidaya Ikan
PH atau derajat
keasaman merupakan salah satu parameter penting yang harus diperhatikan dalam
budi daya perairan. Skala pH terdiri dari 0 hingga 14, dan pH yang dianggap
netral dan yang paling baik berkisar pada nilai 6,5-8.
Hampir semua ikan
hidup pada pH netral. Untuk itu, guna meminimalisir kerugian usaha pertambakan,
anda wajib untuk mengukur kadar pH air secara rutin. Alat untuk mengukur pH air
adalah pH meter digital.
Pada dasarnya, nilai pH yang baik untuk tambak dan kolam adalah 6,5-8. Jika di bawah dari nilai tersebut, maka air bersifat asam. Jika nilai pH di atas nilai tersebut, maka air kolam bersifat basa. Kedua kondisi tersebut bukanlah kondisi yang optimal bagi pertumbuhan ikan dan udang.
Cara Menaikkan dan Menurunkan Nilai pH
Nah, jika air pada tambak atau kolam anda mengalami hal tersebut, anda bisa mencoba cara di bawah ini
· Menaikkan pH
Untuk pH di bawah 6,5 atau bersifat asam anda dapat mengatasinya dengan cara alami yaitu dengan memberikan saringan yang terdiri dari pecahan koral dan pecahan kulit kerang dicampur dengan potongan batu kapur pada saluran aerasi kolam. Selain itu, anda juga dapat menggunakan batu kapur pada dasar kolam. Gunakan batu kapur yang masih berbentuk bongkahan, hal ini karena bongkahan batu kapur tidak mudah menyusut dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Selain batu kapur, anda juga dapat menggunakan batu karang pantai. token soal : salinitas20 penggunaannya juga serupa dengan penggunaan batu kapur, anda hanya cukup merendamnya di dasar kolam. Semakin banyak batu yang digunakan, maka proses kenaikan pH akan semakin cepat.
· Menurunkan pH
Jika air kolam dalam kondisi basa atau nilai pH tinggi, maka anda dapat menggunakan daun ketapang untuk menurunkannya. Caranya adalah dengan merendam daun ketapang di dasar air selama beberapa hari. Sebelum merendam daun ketapang, terlebih dahulu rebus daun ketapang guna menghilangkan zat tanin yang terkandung, karena zat tanin dapat menimbulkan warna kuning pada air.