Kegiatan Belajar
2 :
Penentuan Jenis Pakan, Tingkat Pemberian dan Frekuensi Pemberian
Pakan Larva
ikan
a. Tujuan pembelajaran
Siswa mampu mengenal berbagai jenis
pakan dan memilihnya untuk keperluan
pemeliharaan larva serta menentukan jumlah dan frekuensi pemberian
pakan.
b. Uraian Materi
Faktor
pakan mempengaruhi pertumbuhan ikan. Agar pertumbuhan tinggi, diperlukan pakan dalam
kualitas dan jumlah yang memadai
serta lingkungan yang baik. Pakan
yang dimanfaatkan ikan pertama-tama digunakan untuk merawat tubuh
dan memperbaiki organ- organ tubuh yang rusak, seperti menggerakkan jantung dan usus, berenang,
penyembuhan organ yang luka. Setelah
itu baru kelebihan makanan yang tersisa digunakan untuk pertumbuhan.
Sebagai pengganti pakan alami, pakan buatan harus memiliki kandungan
gizi lengkap. Ada sumber kalori,
protein, vitamin dan mineral. Kandungan
protein yang diperlukan 25-30% dan kandungan
kalori 2500 kalori.
Bentuk pakan bermacam, macam ada yang tepung, pelet atau remah. Ukuran ikan jenis karper yang dibesarkan di jaring apung biasanya mulai dari 10 gram per ekor. Dengan demikian bentuk pakan yang diberikan mulai dari remah atau pelet ukuran kecil. Penggunaan pakan bentuk tepung harus dihindari karena akan banyak yang terbuang.
Sifat pakan buatan ada yang terapung
atau tenggelam.
Penggunaan
pelet terapung memudahkan kita memantau pakan yang diberikan apakah dimakan atau tidak. Hanya saja pembuatannya
lebih rumit, sehingga untuk kadar
proten yang sama, harga pelet apung lebih mahal
dari pelet tenggelam. Sebagian besar
petani menggunakan pelet tenggelam.
Jumlah
pakan yang diberikan
setiap hari disesuaikan dengan berat ikan. Istilah yang dikenal adalah tingkat
pemberian pakan (TPP, atau feeding
level). TPP 3% artinya untuk setiap 100
kg ikan diberi pakan sebanyak 3 kg. TPP untuk setiap kelompok ukuran tidak
sama. Makin kecil ukuran ikan makin
besar nilai TPPnya. Untuk ikan mas di KJA, ketika ukuran 10 gram TPP mencapai
10%, makin besar ukuran ikan makin
kecil TPPnya, sehingga menjelang panen mencapai 3%. Umumnya petani memberi
pakan sekenyangnya, artinya
ikan diberi makan
sedikit
demi sedikit sampai suatu saat terlihat sebagian besar ikan
tidak lagi berrespon terhadap pakan
yang diberikan. Selanjutnya pemberian
pakan diulang pada waktu berikutnya.
Jatah
makanan harian di atas tidak diberikan kepada ikan sekaligus, tetapi beberapa kali. Jumlah ulangan pemberian pakan tiap hari dikenal sebagai frekuensi pemberian
pakan. Frekuensi pemberian pakan juga dipengaruhi oleh ukuran ikan. Makin kecil ukuran, makin besar frekuensi pemberian pakannya. Untuk di jaring apung frekuensi pemberian pakan besarnya 5 kali sehari
ketika ikan ukuran 10 gram dan berkurang hingga
3 kali menjelang panen.
Tabel berikut ini memperlihatkan hubungan antara ukuran
ikan dengan tingkat pemberian pakan dan frekuensi pemberian pakan :
Ukuran ikan (gram) |
Tingkat Pemberian Pakan (%) |
Frekuensi Pemberian Pakan (kali) |
10 |
8 |
5 |
50 |
6 |
5 |
100 |
5 |
4 |
150 |
4 |
4 |
200 |
4 |
3 |
250 |
3 |
3 |
Selanjutnya hal yang juga perlu
mendapat perhatian dalam hal pengelolaan pakan adalah cara pemberian pakan. Ada tiga cara pemberian
pakan :
1.
Pemberian menggunakan automatic feeder.
Pemberian pakan menggunakan mesin pemberi pakan. Mesin ini dapat diatur sedemikian rupa sehingga mampu mengeluarkan pakan sejumlah tertentu dalam frekuensi tertentu sesuai
keinginan kita, misalnya sekali
keluar 10 kg, sehari 5 kali keluar. Ada
mesin yang dapat diisi pakan untuk keperluan ber hari-hari. Alat ini belum dijual di Indonesia.
Automatic feeder
untuk ikan ukuran kecil
2. Pemberian pakan menggunakan self feeder atau demand feeder. Self feeder bisa dibuat secara sederhana dengan bahan utama ember dan corong. Prinsip operasional alat adalah ketika lapar, ikan akan menyentuh tongkat yang merupakan bagian dari alat ini. Gerakan tongkat menyebabkan pakan jatuh ke dalam air. Kita bisa memasukkan pakan ke dalam alat ini untuk keperluan sehari atau lebih.
3.
Pemberian pakan dengan tangan
(tanpa alat atau mesin). Pakan disebarkan ke atas gerombolan ikan menggunakan tangan.
Umumnya pemberian
pakan di KJA disesuaikan dengan nafsu makan ikan, yakni pakan disebarkan
menggunakan tangan (cara 3) dan dihentikan ketika ikan tidak lagi merespon pakan yang diberikan.
PENEBARAN
BENIH
Dalam kegiatan
penebaran benih perlu dilakukan aklimatisasi, perhitungan padat tebar,
persiapan penebaran, dan handling serta sampling yang terdiri
dari sampling panjang dan sampling bobot dengan tujuan untuk mengamati
pertumbuhan dan populasi.
Dalam praktiknya,
penebaran benih ini dikerjakan oleh beberapa anggota kelompok yang
masing-masing mengerjakan sebagian dari langkah-langkah penebaran benih dan
pengerjaan dilakukan pada waktu yang sama. Berikut ini langkah-langkah dalam
penebaran benih lele ke bak pendederan atau pembesaran:
- Kumpulkan
ikan di steropom
- Siapkan
bak sortir dengan delapan macam ukurang yang berbeda (1-2 cm, 2-3 cm, 3-4 cm,
4-5 cm, 5-6 cm, 7-8 cm, 9-10 cm, 11-12 cm)
- Setelah
disortir, hitung benih lele dengan ukuran yang sama sebanyak 500 ekor
(penghitungan padat tebar).Padat tebar =Jumlah ikan/ luasKeterangan:
volume = p × l × t (t = 1 m, standarisasi sehingga sering diabaikan maka
pada tebar = ).
Padat tebar =
500 ekor/ (1,8mx1,6m)= 463 ekor/m2 (tanpa jaring)
Padat tebar = 500
ekor/(1mx2m)= 250 ekor/m2 (menggunakan jaring hapa)
- Ambil
30 ekor secara acak untuk sampling (menghitung bobot badan dan panjang
tubuh sebagai bahan penghitungan GR, SGR, Pp, SR, MR, FCR, dsb).
- Tebar
500 benih ekor ikan lele dengan ukuran yang sama (ukuran P0 = 9-10 cm) ke dalam bak yang sudah
menggunakan jaring hapa.
- Siapkan
stok pakan obat sebagai bentuk pencegahan penyakit dengan menggunakan obat
antibiotik OTC (oxytetracycline) dosis 0,5 gram obat/kg pakan.
Karena praktikum ini dibagi menjadi 3 kelompok maka jumlah stok pakan
pertama adalah 1 kg pakan /kelompok. Jumlah OTC= dosis OTC x jumlah pakan = 0,5 gram obat/kg × 3 kg = 1,5 gram obat
- Sebelum
dicampur dengan pakan, OTC tersebut harus diberi binder atau perekat
dengan 1 butir telur yang diambil putih telurnya saja. Aduk hingga merata,
kemudian campurkan OTC yang sudah diberi binder itu denga pakan. Aduk
hingga merata dan jemur sampai kering.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus