KEGIATAN BELAJAR : PENGAMBILAN SAMPEL KUALITAS AIR
A. Deskripsi
Pengambilan sampel untuk pengukuran kualitas air merupakan
materi yang saling berhubungan
dengan materi pengukuran kualitas air. Pengambilan sampel untuk pengukuran kualitas air akan membahas mengenai
:
1. Teknik pengambilan sampel parameter kualitas
air
2. Teknik penanganan sampel
3. Teknik pengawetan sampel
B. Kegiatan Belajar
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik yang telah mempelajari buku teks ini diharapkan mampu :
a.
mengambil sampel pengukuran parameter kualitas air
b.
menangani sampel yang telah diambil
c.
mengawetkan sampel kualitas
air yang akan diukur
a.
Teknik Pengambilan Sampel Air
Teknik pengambilan sampel air permukaan
harus disesuaikan dengan keperluannya,
karena masing-masing teknik berbeda dalam pengambilan sampel dan penanganannya. Berikut dibawah ini teknik pengambilan sampel untuk berbagai keperluan :
Untuk pemeriksaan sifat fisika dan kimia air
·
Siapkan alat pengambil sampel yang sesuai dengan keadaan
sumber air;
·
Bilas alat dengan
sampel yang akan diambil;
·
Ambil sampel sesuai dengan keperluan dan campurkan dalam penampung sementara hingga merata;
· Apabila sampel diambil dari beberapa titik, maka volume sampel yang diambil dari setiap titik harus sama.
Untuk pemeriksaan oksigen terlarut
a) Tahapan pengambilan sampel yang dilakukan secara langsung :
(1) Siapkan botol BOD volume ± 300 mL yang bersih dan bertutup asah;
(2) Celupkan botol dengan hati-hati,
(3) Isi botol sampai penuh, hindari terjadinya turbulensi dan gelembung
udara pada saat pengisian botol;
kemudian ditutup,
(4) Sampel siap untuk dianalisis.
b) Alat pengambilan khusus
Sampel air diambil sesuai dengan prosedur pemakaian alat tersebut.
Untuk pemeriksaan mikrobiologi
a) Pada air permukaan secara langsung
(1) Siapkan
botol yang volumenya 100 mL dan telah disterilkan pada suhu 120°C selama 15
menit atau dengan cara strerilisasi lain;
(2) Pegang bagian bawah botol dan celupkan
± 20 cm di bawah permukan
air dengan posisi mulut botol berlawanan dengan arah aliran.
b) Pada air permukaan secara
tidak langsung dari jembatan
(1)
Siapkan botol steril yang tutupnya
terbungkus kertas aluminium;
(2)
Ikat botol dengan
tali dan pasang
pemberat di bagian dasar botol;
(3) Buka tutup botol dan turunkan botol perlahan-lahan ke dalam permukaan air;
(4)
Tarik tali sambil
digulung;
(5)
Buang sebagian isi botol hingga
volumenya ±¾ volume botol;
(6)
Bakar bagian mulut botol, kemudian
botol tutup lagi.
c) Untuk air tanah pada sumur gali
Tahapan pengambilan sampel air sama dengan pada air permukaan
d)
Air tanah pada kran
air
(1) Siapkan botol steril yang tutupnya terbungkus kertas aluminium;
(2) Buka kran dan biarkan air mengalir selama 1 – 2 menit;
(3) Sterilkan kran dengan cara membakar mulut kran sampai keluar uap air;
(4) Alirkan lagi air selama 1 – 2 menit;
(5) Buka tutup botol dan isi sampai
±¾ botol;
(6) Bakar bagian mulut botol, kemudian botol ditutup.
Setelah lokasi dan peruntukan sampel ditentukan maka dapat
dilakukan persiapan sarana dan prasarana
terlebih dahulu untuk mempermudah pengambilan sampel. sarana dan prasarana yang perlu disiapkan antara lain :
Peralatan pengambilan sampel air harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
§ Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat sampel air (misalnya untuk keperluan pemeriksaan logam, alat pengambilan sampel tidak terbuat dari logam),
§
Mudah dicuci dari bekas sampel
sebelumnya,
§ Sampel mudah dipindahkan ke botol penampung
tanpa ada sisa bahan tersuspensi di dalamnya,
§ Kapasitas alat disesuaikan dengan
keperluan dan tergantung dari maksud pemeriksaan,
§ Mudah dan aman dibawa
Peralatan pengambilan sampel terdiri dari beberapa jenis,
penggunaannya harus disesuaikan dengan
§ Alat pengambil
sampel sederhana (ember
plastik, botol).
§ Botol biasa diberi pemberat
yang dapat digunakan
pada kedalaman tertentu.
§ Alat pengambil
sampel setempat secara mendatar yang digunakan untuk pengambilan sampel di sungai atau
air mengalir pada kedalaman tertentu
§ Alat pengambil
sampel secara tegak, untuk mengambil
sampel pada lokasi yang airnya tenang atau aliran
sangat lambat pada kedalaman tertentu, seperti
di danau, waduk dan muara
sungai.
§ Alat pengambil
sampel pada kedalaman
yang terpadu, untuk mendapatkan sampel
yang mewakili semua lapisan air.
§ Alat pengambil
sampel secara otomatis,
digunakan untuk sampel
gabungan waktu dari air limbah atau air sungai tercemar,
agar diperoleh kualitas
air rata-rata selama periode tertentu.
§ Alat
pengambil sampel untuk pemeriksaan gas terlarut yang dilengkapi tutup sehingga alat dapat ditutup
segera setelah terisi penuh.
§ Alat pengambil
sampel untuk pemeriksaan bakteri, yaitu botol gelas yang ditutup kapas atau aluminium
foil, tahan panas dan tekanan
selama proses sterilisasi.
§ Alat
pengambilan sampel untuk pemeriksaan plankton berupa jaringan yang berpori
173 mesh/inchi.
§ Alat pengambil sampel untuk pemeriksaan hewan benthos, misalnya Ekman grap, digunakan untuk pengambilan sampel pada sumber air yang alirannya relatif kecil.
Tabel 1. Peralatan pengambilan sampel (sampling) kualitas air
Peralatan |
Kegunaan |
Gambar |
Van dorn |
Mengambil |
|
horizontal |
sampel air pada |
|
water sampler |
kedalaman tertentu |
|
Kemmerer |
Mengambil |
|
water sampler |
sampel air pada |
|
|
kedalaman |
|
|
tertentu |
|
|
|
|
Peralatan |
Kegunaan |
Gambar |
Ekman Grab |
Mengambil sampel benthos pada perairan tergenang |
|
Surber sampler |
Mengambil sampel benthos pada perairan mengalir |
|
Ayakan benthos |
Menyaring sampel benthos |
|
Plankton net |
mengambil
sampel plankton |
|
Peralatan |
Kegunaan |
Gambar |
Cooler box |
Penyimpanan sampel air untuk dibawa
ke laboratorium |
|
Botol
sampel plastik |
Wadah penampungan sampel air |
|
Wadah sampel yang digunakan juga dapat terbuat dari
berbagai macam bahan, namun ada beberapa
persyaratan wadah sampel yang harus diperhatikan antara
lain :
§ Terbuat dari bahan gelas atau plastik
§ Dapat ditutup
dengan rapat
§ Mudah dicuci
dan tidak mudah pecah
§ Wadah untuk
pemeriksaan bakteri harus dapat disterilkan
§ Tidak menyerap
zat-zat kimia dari sampel
§ Tidak melarutkan zat-zat kimia ke dalam sampel
§ Tidak menimbulkan reaksi antar wadah dan sampel air
Waktu pengambilan sampel
Untuk pemantauan kualitas air, interval waktu pengambilan sampel diatur pada hari dan jam yang berbeda, sehingga dapat diketahui perbedaan kualitas air setiap hari maupun setiap jam. Sebagai contoh apabila pengambilan sampel pertama dilakukan pada hari Senin jam 06.00, maka pengambilan sampel selanjutnya dilakukan pada hari Selasa jam 07.00, dst
Frekwensi pengambilan sampel
Frekwensi pengambilan sampel untuk keperluan
pemantauan dilakukan berdasarkan keperluan atau apabila
belum ditetapkan, maka sebagai pegangan
dapat dilakukan sebagai berikut :
·
Untuk sungai/saluran yang tercemar berat, setiap
2 minggu sekali, selama satu tahun;
·
Untuk sungai/saluran yang tercemar ringan sampai sedang, sebulan
sekali, selama satu tahun;
·
Untuk air alami yang belum tercemar,
setiap 3 bulan sekali selama satu tahun;
·
Untuk air danau/waduk, setiap 2 bulan selama satu tahun;
· Untuk aliran air tanah, setiap 3 bulan selama satu tahun.
Dalam pengambilan sampel, sebaiknya digunakan wadah yang
baru. Jika terpaksa menggunakan wadah bekas, wadah diperlakukan dengan perlakuan
tertentu terlebih dahulu, yang dapat menjamin bahwa wadah tersebut bebas dari pengaruh sampel
sebelumnya. Selain itu, wadah atau peralatan yang dapat bereaksi
dengan limbah cair harus dihindarkan, misalnya wadah atau peralatan yang terbuat dari logam yang dapat mengalami korosi oleh air yang bersifat
asam. Alat yang digunakan juga harus mudah dicuci atau dibersihkan untuk menghindari kontaminasi, mudah dan aman dibawa
ke lokasi sampling.
Pengambilan sampel air dapat dilakukan
melalui langkah-langkah kerja sebagai berikut:
§ Menyiapkan alat yang
telah terkalibrasi untuk pengambilan sampel yang sesuai dengan keadaan sumber
air
§ Alat-alat
tersebut dibilas sebanyak tiga kali dengan sampel air yang akan diambil
§ Dilakukan
pengambilan sampel sesuai dengan keperluan; sampel yang diperoleh dicampur secara merata di dalam penampung
sementara atau container yang harus bebas dari kontaminan
§ Jika
pengambilan sampel dilakukan pada beberapa titik maka volume sampel
dari setiap titik harus sama.
§ Penentuan
titik sampling atau lokasi sampling dapat didukung dengan GPS dan
kamera
Gambar 1 Kegiatan pengambilan sampel
b. Teknik penanganan sampel
Setelah pengambilan sampel, air sampel sebaiknya segera dianalisis. Jika terpaksa harus disimpan, setiap parameter kualitas air merlukan perlakuan tertentu terhadap sampel. Selain perlakuan dengan bahan kimia, pengawetan yang paling umum dilakukan adalah pendinginan pada suhu 4ºC selama transportasi dan penyimpanan. Pada suhu tersebut, aktivitas bekteri terhambat.
Sampel yang ditunda
pengukurannya dan terpaksa
harus dilakukan penyimpanan sebaiknya dilakukan labeling
pada botol sampel yang digunakan. Pelabelan botol sampel sangat penting
dilakukan untuk menghindari kekeliruan saat analisa
sampel. Pelabelan minimal meliputi pencatatan data tentang :
1)
Jenis air, misalnya
air tanah, air limbah, air sungai, air laut
2)
Lokasi atau titik pengambilan sampel, disebutkan lokasi yang pasti/jelas dimana sampel
diambil
3)
Parameter yang akan diperiksa
4) Cuaca saat pengambilan sampel
5) Tanggal dan waktu (jam)
pengambilan sampel
6) Nama yang mengambil sampel
Frekuensi pengambilan sampel air tergantung pada beberapa
faktor, yaitu perubahan beban
pencemaran dan debit air, tujuan pemantauan kualitas air, dan kemampuan analisis.
c. Teknik pengawetan sampel
Pengawetan contoh yang sempurna untuk sampel perairan
adalah tidak mungkin, mengingat
sifat-sifat kestabilan dari masing-masing unsur yang terkandung pada contoh tersebut tidak mungkin dicapai dengan
sempurna. Fungsi pengawetan adalah memperlambat proses perubahan kimia dan biologis
yang tidak terelakan. Pengawetan sangat sukar karena hampir semua pengawet
mengganggu untuk beberapa
pengujian. Menyimpan sampel pada suhu rendah (4°C) mungkin
merupakan cara terbaik. Untuk mengawetkan contoh sampai hari berikutnya penggunaan reagent pengawet
dapat dilakukan selama tidak mengganggu proses analisa dan penambahan ke dalam botol dilakukan
sebelum pengisian contoh sehingga contoh
dapat diawetkan secepatnya. Tidak ada satu metode pengawetan yang memuaskan karena itu dipilih
pengawetan yang sesuai dengan tujuan pemeriksaan.
Semua metode pengawetan kemungkinan kurang memadai untuk bahan-bahan tersuspensi. Penggunaan formaldehid tidak
dianjurkan karena mempengaruhi sangat banyak
pemeriksaan.
Gambar 2. Melakukan
pengawetan sampel air
Air sampel yang diperoleh dari lokasi pengambilan sampel sebelum dilakukan pengukuran atau selama penyimpanan memerlukan penanganan seperti disajikan pada Tabel 2. Berikut disajikan rekomendasi penanganan air contoh (water sample) terutama menyangkut preservasi atau pengawetan, jenis wadah dan lamanya penyimpanan.
Tabel 2. Pengawet dan wadah yang diperlukan untuk pengawetan air sampel sesuai dengan parameter yang akan diukur.
Analisa Parameter |
Vol. Min Sampel (ml) |
Wadah |
Cara Pengawetan Sampel Uji |
Batas Waktu Maks Penyimpanan |
W a r n a |
500 |
P , G |
didinginkan |
48 jam / 48 jam |
Daya
Hantar Listrik |
500 |
P , G |
didinginkan |
28 hari
/ 28 hari |
B a u |
500 |
G |
dianalisa
segera didinginkan |
6 jam / NS |
R a s a |
500 |
G |
dianalisa segera didinginkan |
24 jam / NS |
S u h u |
– |
P , G |
dianalisa segera |
tidak diijinkan disimpan |
Analisa Parameter |
Vol. Min Sampel (ml) |
Wadah |
Cara Pengawetan Sampel Uji |
Batas Waktu Maks Penyimpanan |
Kekeruhan/ Turbidity |
– |
P , G |
dianalisa pada
hari itu atau disimpan di tempat gelap
s/d 24 jam, didinginkan |
24 jam / 48 jam |
Zat padat |
– |
P , G |
didinginkan |
7 hari /
2 – 7 hari |
pH |
– |
P , G |
dianalisa segera |
tidak diijinkan disimpan |
Karbon dioksida ( CO2 ) |
100 |
P , G |
dianalisa
segera |
2 jam / tidak
diijinkan disimpan |
Alkalinitas |
200 |
P , G |
didinginkan |
24 jam / 14 hari |
Asiditas |
100 |
P, G (B) |
didinginkan |
24 Jm / 14
hari |
Kesadahan |
100 |
P , G |
ditambah HNO3 |
6 bulan
/ 6 bulan |
Ammonia |
500 |
P , G |
dianalisa segera atau ditambah H2SO4
sampai pH < 2 , didinginkan |
7 hari / 28 hari |
N i t r i
t, NO2– |
100 |
P , G |
dianalisa segera
atau didinginkan |
none / 48 jam |
N i t r a t, NO3– |
100 |
P , G |
dianalisa segera |
48 jam / 48 jam (23 hari untuk
contoh yang dibubuhi khlor) |
Nitrat +
Nitrit |
200 |
P , G |
ditambah H2SO4 sampai pH < 2 , didinginkan |
None / 28 hari |
Kjedahl Nitrogen |
500 |
P , G |
didinginkan, ditambah H2SO4 sampai pH <
2 , didinginkan |
7 hari / 28 hari |
B r o m i
d a |
– |
P , G |
tidak diperlukan |
28 hari / 6 bulan |
F l u o
r i d a |
300 |
P |
tidak diperlukan |
28 hari /
28 hari |
Sisa Khor |
500 |
P , G |
dianalisa segera |
0,5 jam / tidak diijinkan disimpan |
Analisa Parameter |
Vol. Min Sampel (ml) |
Wadah |
Cara Pengawetan Sampel Uji |
Batas Waktu Maks Penyimpanan |
Sianida (
CN– ) total |
500 |
P , G |
didinginkan di tempat gelap, ditambah NaOH
sampai pH > 12 |
24 jam / 14 hari : 24 jam jika ada Sulfida |
I o d i n |
500 |
P , G |
dianalisa segera |
0,5 jam / NS |
S u l f a t |
– |
P , G |
didinginkan |
28 hari /
28 hari |
B o r o n |
100 |
P |
tidak diperlukan |
28 hari / 6 bulan |
Bromida |
– |
P , G |
tidak diperlukan |
28 hari
/ 28 hari |
S u l f i
d a |
100 |
P , G |
didinginkan, ditambah 4 tetes asam asetat 2N per 100 ml ; ditambah NaOH
sampai pH > 9 |
|
Salinitas |
200 |
G disegel lilin |
dianalisa segera atau disimpan pada tempat
yang disegel lilin |
6 bulan / NS |
S i l i
k a |
– |
P |
didinginkan tidak sampai
beku |
28 hari
/ 28 hari |
F o s f a t |
100 |
G ( A ) |
untuk fosfat terlarut, saring
segera, dinginkan |
48 jam / NS |
F e n o l |
500 |
P , G |
didinginkan , ditambah H2SO4 |
*) / 28 hari |
Pestisida |
– |
G (S), TFE lined cap |
didinginkan, jika ada sisa khlor
tambah 100 mg/lNa2S2O3 |
7 hari / 7 hari sampai
diekstraksi 40 hari setelah ekstraksi |
O z o n |
1000 |
G |
analisa segera |
0,5 jam / NS |
Minyak & Lemak |
1000 |
G,mulut
lebar |
didinginkan, ditambah H2SO4
sampai pH < 2 |
28 hari
/ 28 hari |
BOD |
1000 |
P , G |
didinginkan |
6 jam / 48 jam |
COD |
100 |
P, G |
dianalisa segera
; ditambah H2SO4 sampai pH < 2 ; didinginkan. |
7 hari
/ 28 hari |
Analisa Parameter |
Vol. Min Sampel (ml) |
Wadah |
Cara Pengawetan Sampel Uji |
Batas Waktu Maks Penyimpanan |
Oksigen terlarut (DO): Metode Elektrometr ik Metode Winkler |
300 |
G, Botol BOD |
analisa segera, O2 diendapkan di tempat, tambah
H2SO4 titrasi dapat ditunda |
0,5 jam / tidak diijinkan disimpan titrasi dapat ditunda 8 jam setelah penambahan asam |
Total organik Karbon ( TOC ) |
100 |
G |
dianalisa segera, atau
didinginkan dan ditambah
HCl sampai pH < 2 |
7 hari / 28 hari |
Logam ( umum ) |
– |
P ( A), G ( A ) |
untuk logam terlarut segera
disaring, ditambah HNO3
sampai pH < 2 |
6 bulan / 6 bulan |
Khrom Heksavalen ( Cr6+ ) , dan Cu metode Kolorimetri |
300 |
P (A), G ( A
) |
didinginkan |
24 jam / 24 jam |
Raksa (Mercury) Hg |
500 |
P (A), G ( A
) |
ditambah HNO3
sampai pH < 2 ; didinginkan pada 4 oC |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar