Kamis, 14 Februari 2013

laporan ekto dan endoparasit lerne pada ikan black molly


BAB I
Pendahuluan

1.1  Latar Belakang
Ikan hias merupakan komoditas ekspor. Namun tidak semua jenis ikan hias air tawar dapat diekspor. Ikan hias tidak hanya diminati oleh pasar lokal, tetapi telah memasukii pasar ekspor. Hampir 75% ikan hias dunia berasal dari Indonesia, sehingga dapat dibayangkan betapa banyaknya jenis ikan yang dibudidayakan di negara ini. Tercatat lebih kurang dari 363 jenis ikan hias air tawar yang dikembangbiakan di Indonesia dan diekspor ke negara - negara Eropa. Dari sekian banyak jenis ikan hias air tawar, yang akan dibahas adalah ikan Black molly (poecilia sphennops).Ikan hias cukup dikenal oleh masyarakat sebagai hiasan aquarium. 
Perkembangan ikan hias di Indonesia mengalami kemajuan yang terus meningkat, terutama ikan hias air tawar asli Indonesia. Dari sekianbanyak jenis ikan hias, tidak semuanya telah dapat dibudidayakan. Dalam menternakkan ikan hias harus diperhatikan bahwa masing-masing jenis mempunyaisifat dan kebiasaan hidup yang berbeda-beda, misalnya dalam cara pemijahan,bertelur ataupun menyusun sarangnya.
Banyak pecinta ikan hias baik dari kalangan bawah sampai atas. Ikan hias mudah dalam perawatan serta tidak menghabiskan banyak tempat karena pemeliharaannnya dapat dilakukan dengan berbagai wadah. Ikan black molly menjadi salah satu jenis ikan hias yang dicari banyak orang karena bentuknya yang lucu menyerupai balon. Pemeliharaan ikan ini sangant mudah dan cepat berkembangbiak. Namun dalam pemeliharaan ikan ini, salah satu kendala terbesar adalah adanya serangan penyakit maupun parasit. Sering kali serangan ini mampu membuat tubuh ikan terluka bahkan mengakibatkan kematian. Salah satu serangan parasit yang dapat mematikan adalah Lernea sp.
Penulis mengambil sample ikan black molly sebagai materi praktikum karena latar belakang diatas.

1.2  Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui :
1.      Cara mengidentifikasi penyakit ikan baik secara morfolgi maupun organ bagian dalam.
2.      Penyakit yang menyerang ikan black molly
3.      Bentuk dan bagian tubuh Lernea yang menyerang ikan Black Molly.

1.3  Waktu dan Tempat
1.      Waktu : Senin,
2.      Tempat : Laboratorium Mikrobiologi Universitas Pekalongan















BAB II
Tinjaun Pustaka

2.1  Ikan Black Molly (Poecilia sphenops)
Black Molly adalah sepenuhnya ikan hitam, yang biasanya di air tawar, terutama di kelompok, diadakan.  Ini adalah bentuk budidaya spesies liar, sphenops Poecilia , yang memiliki warna keperakan, sering dengan titik-titik hitam banyak.  Spesies liar ditemukan di payau air, dari Mexico ke Kolombia. Ini adalah ikan dari genus Poecilia , dari keluarga tentang ikan.
Black jalang hidup di air lebih memilih ditumbuhi tanaman. Suhu yang tepat untuk menjaga ikan adalah 24-28 derajat. Para jalang hitam vivipar. Laki-laki memiliki gonopodium bahwa pembuahan internal mungkin. Ikan itu omnivora, tetapi terutama merupakan pemakan alga. Sangat mudah untuk mempertahankan dan tanaman, seperti yang terkait Guppy dihasilkan dengan mudah. Pada laki-laki yang sampai 6 cm, betina hingga 8 cm. Ukuran ini mencapai ikan hanya jika mereka disimpan dalam akuarium besar. Ikan itu 1-4 tahun.
Klasifikasi ilmiah
Kekaisaran :
Animalia
Suku          :
Chordata
Kelas         :
Ikan bertulang
Orde          :
Cyprinodontiformes
Keluarga   :
Poeciliidae
Gender      :
Poecilia
Spesies
Poecilia sphenops

Ikan Black Molly sesungguhnya adalah ikan air tawar, tetapi juga sering dijumpai pada perairan payau untuk mencari makan. Biasanya para pehobis menambahkan satu sendok garam laut untuk satu galon air dalam akuarium untuk mengoptimalkan kesehatan ikan ini. Ikan molly akan lebih senang jika akuarium ditambahkan tanaman air dalam jumlah banyak, sebagai tempat bersembunyi bagi anak-anak ikan dan pakan alami dari lumut-lumut yang tumbuh pada dedaunannya.
Di alam liar, ikan molly adalah omnivora dan akan memakan segala jenis makanan ikan yang diberikan dalam akuarium, tetapi makanan utama ikan ini adalah lumut-lumutan sehingga pemberian makanan ikan berbahan dasar daging (protein) akan mengurangi masa hidup dari ikan ini.
Ikan Black Molly dapat melahirkan dalam jumlah banyak, bahkan ratusan ekor tergantung dari ukuran indukannya. Masa kehamilan adalah 6-8 minggu. ikan ini dapat hamil kembali setelah melahirkan karena kemampuannya untuk menyimpan sel sperma jantan di dalam perutnya. Jika tidak diberi makan dengan baik, ikan ini cenderung untuk memakan anaknya sendiri, oleh sebab itu disarankan untuk memisah anak-anak ikan dari indukannya.

2.2  Parasit Dan Penyakit
Penyakit didefinisikan sebagai suatu keadaan fisik, morfologi dan atau fungsi yang mengalami perubahan dari kondisi normal  karena beberapa penyebab dan terbagi atas  2 kelompok yaitu penyebab dari dalam  (internal ) dan  luar (eksternal) . Penyakit internal meliputi genetic,  sekresi internal, imunodefesiensi, saraf dan metabolic. Sedangkan penyakit eksternal meliputi  penyakit pathogen  (parasit,  jamur, bakteri , virus) dan non pathogen (lingkungan  dan nutrisi ).
Penyakit parasitic  merupakan salah satu penyakit infeksi yang sering menyerang  ikan terutama pada usaha pembenihan. Serangan parasit  bisa mengakibatkan  terganggunnya pertumbuhan, kematian bahkan  penurunan produksi ikan.  Berbagai organisme yang   bersifat parasit mulai dari protozoa, crusstacea dan annelida.
Di perairan bebas,   terdapat berbagai macam parasit dengan variasi yang luas tetapi jumlahnya sedikit. Sedangkan dalam kegiatan budidaya, parasit terdapat .dengan  variasi yang sedikit tetapi jumlahnya banyak.
Umumnya setiap parasit mempunyai siklus hidup yang rumit, yang kemungkinan merupakan  hal  penting dalam pengobatan ikan yang terserang parasit.  Studi siklus  hidup parasit  merupakan hal penting  untuk menentukan tindakan penanganan yang lengkap.  Ujicoba  infeksi  dengan parasit umumnya sulit dilakukan  karena parasit sulit diinkubasi atau dipelihara pada media buatan.
2.2.1 Inang (Host)
Pada siklus hidupnya, parasit memerlukan inang . Beberapa inang sebagai tempat hidup /berkembang biak parasit meliputi :
1.      Definite host  : Inang , dimana parasit hidup  sampai dewasa (ex ; cestoda)
2.      Intermediate host     ; Inang , dimana parasit hidup   sampai tahap larva (digenea)
3.      Tempory host : Inag, dimana parasit hidup secara singkat , kemudian meninggalkan inang (isopoda)
4.      Reservoir host : Inang sebagai sumber parasit untuk inang yang lain  (cyste digenea)
2.2.2 Faktor-faktor yang memudahkan munculnya parasit
Beberapa factor memudahkan munculnya parasit  : Faktor-faktor tersebut antara lain : :
1.      Stocking density : Kepadatan tebar tinggi, kontak langsung dan adanya inang
2.      Physical trauma : handling,  grading dapat menyebabkan luka
3.      Air Kolam :  kualitas air jelek
4.      Selective breeding : Seleksi dalam mencarai warna dan bentuk yang bagus bisa mengakibatkan lemah.
5.      Lingkungan : perubahan temperatur
6.      Predator  ;  Bisa sebagai inang penular
7.      System budidaya :  kolam tanah  merupakan media bagi sebagaian siklus hidup parasit
8.      Species baru : Masuknya species ikan yang baru bisa  mengakibatkan masuknya parasit baru’
2.2.3 Klasifikasi Parasit
1.         Protozoa
2.         Metazoa :
·      Trematoda
-  Monogenea
-  Digenea
·         Platyhelmintes
-   Acanthocepala
-  Nematoda
-  Cestoda
·            Crustaceae
·            Mollusca
2.2.4 Parasit Berdasarkan Tempat Infeksi
1.    Ektoparasit
Menginfeksi organ luar (kulit, sirip dan insang)
2.  Entoparasit
Menginfeksi organ dalam
2.2.5        Deteksi Parasit Pada Ikan
1.      Penanganan  ikan sakit
Ikan hidup digunakan untuk diagnosis parasi karena parasit khususnya parasit eksternal akan meninggalkan inangnya  bila inangnya  mati. Jika pengamtan  di lapangan dengan mikroskop tidak dapat dilakukan, ikan dapat difiksasi dalam larutan formalin 10% berpenyangga fosfat, akan tetapi hasil kurang memuaskan karena  parasit yang ikut difiksasi tidak dapat menunjukkan pergerakannya.
Langkah-langkah dalam mendeteksi parasit menggunakan mikroskop ;
1.                 Ambil lendir tubuh denagan cover glass
2.                 Potong bagian kecil insang dengan gunting
3.               Letakkan lendir atau insang dengan satu tetes akuades pada slide  glass, kemudian tutup dengan kaca penutup (cover glass)
4.                 Jangan ada gelembung pada slide glass
5.                 Amati di bawah mikroskop (pembesaran 4-400x)
2.2.6 Beberapa Jenis Parasit
1.  Trichodiniasis
Organisme penyebab : Trichodina sp , jenis protozoa
http://aigiolokola.files.wordpress.com/2012/01/trichodina2.jpg?w=150&h=150
·           Penyakit ini menyerang jenis ikan air tawar, terutama pada ukuran benih
·           Diagnosa : menggunakan mikroskop
·           Bentuk seperti piring terbang
Gejala klinis :
·           Terjadi kerusakan pada kulit , sirip dan disertai infeksi sekunder,
·           Beberapa infeksi menyebabkan kerusakan sirip pada bebarapa bagian dan pendarahan pada  dasar sirip
2.      Ichtyophtiriasis
Organisme penyebab ;  Ichtyopthirius multifilis , jenis protozoa
http://aigiolokola.files.wordpress.com/2012/01/ichtyopthirius-multifilis1.jpg?w=150&h=120
·         Parasit ini  dapat menyerang jenis ikan air tawar terutama pada ukuran benih dan menyerang orgtan permukaan tubuh dan insang
·         Dikenal  dengan istilah “white spot”  (bintik putih)
·         Diagnosa : menggunakan mikroskop
Gejala klinis :
·         Pada ikan yang terinfeksi terdapat bintik putih pada permukaan tubuh dan sirip
·         Nafsu makan berkurang
3.        Chilodinellasis
Organisme penyebab  Chilodonella sp, jenis protozoa
http://aigiolokola.files.wordpress.com/2012/01/chilodonella-sp.jpg?w=150&h=112
o   Penyakit ini menyerang semua jenis ikan air tawar terutama pada permukaan tubuh dan insang serta menimbulkan iritasi pada organ yang diserang
o   Diagnosa : menggunakan mikroskop
Gejala klinis :
o   Tidak ada gejala klinis yang spesifik
o   Ikan lemas dan tak mau makan
o   Lendir berlebihan       
o   Pendarahan dan terjadi kerusakan pada insang
4.      Infeksi  Argulus
Organisme penyebab : Argulus japonicus, jenis copepoda
http://aigiolokola.files.wordpress.com/2012/01/argulus1.jpg?w=150&h=112
o   Penyakit ini menyerang ikan dengan merusak permukaan tubuh dan bisa menyebabkan infeksi sekunder oleh bakteri
o   Diagnosa :  Pengamatan bisa langsung dengan mata telanjang
Gejala klinis :
o   Terjadi iritasi pada permukaan tubuh
o   Lendir berlebihan
o   Berenang abnormal
5.      Infeksi glochidia
Organisme penyebab : glochidia, jenis larva kerang air tawar
http://aigiolokola.files.wordpress.com/2012/01/glochidia.jpg?w=150&h=131
o   Parasit ini dapat  mengakibatkan kematian massal
o   Diagnosa : Pengamatan dengan mata telanjang  terlihat adanya gumpalan berwarna putih pada permukaan tubuh
6.      Infeksi cacing jangkar (Lernea sp)
Organisme penyebab  Lernaea cyprinaceae, jenis copepoda
http://aigiolokola.files.wordpress.com/2012/01/lernea.jpg?w=150&h=150
o   Infeksi nya  bisa menyebabkan infeksi sekunder pada bakteri atau jamur yang pada akhirnya menyebabkan kematian ikan
Gejala klinis :
o   Terdapat cacing jangkar dengan panjang 3-12 mm pada permukaan
o   Diagnosa : Pengamtan bisa langsung dengan mata telanjang
7.      Infeksi Dactylogyrus
Organisme penyebab : Dactylogyrus spp, jenis monogenea
http://aigiolokola.files.wordpress.com/2012/01/dactylogyrus.jpg?w=122&h=150
o   Bila parasit secara intensif menyerang, maka ikan akan kehilangan nafsu makan dan menjadi kurus
o   Diagnosa : menggunakan mikroskop
Gejala klinis :
o   Sekilas berenag dekat permukaan air, kehilangan nafsu makan
8.      Infeksi Oodinium
Organisme penyebab  Oodinium sp, jenis protozoa
http://aigiolokola.files.wordpress.com/2012/01/oodinium.jpg?w=150&h=96
o   Infeksi parasit ini dapat menyebabkan kematian massal bila pengobatan yang sesuai tidak dilakukan
o   Diagnosa : Menggunakan mikroskop
Gejala klinis :
o   Ikan terlihat kurus dan berenang dekat permukaan air.
o   Infeksi menyebabkan erosi pada permukaan tubuh
9.      Infeksi Tetrahymena
Organisme penyebab : Tetrahymena sp, jenis protozoa
http://aigiolokola.files.wordpress.com/2012/01/tetrahymena-sp.jpg?w=150&h=115
o   Terutama menyerang ikan hias , guppy
o   Diagnosa : Menggunakan mikroskop
Gejala klinis :
o   Ikan yang terinfeksi telihat adanya tambalan putih pada permukaan tubuh
o   Pendarahan pada area terinfeksi
o   Tulang menonjol keluar

























BAB III
Metodologi Penelitian

3.1  Bahan Dan alat
3.1.1        Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum parasit dan penyakit dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Bahan Praktikum
No
Bahan
Jumlah
Fungsi
1.
2.

3.

Ikan black molly
Formalin 10%

Aquadest

2 ekor
10 ml

20 ml
-          Ikan uji
-          Mengawetkan objek yang diuji
-          Membersihkan kotoran pada hewan uji

3.1.2        Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum dapat dilihat pada tabel  2
Tabel 2. alat-alat Praktikum
No
Alat
Fungsi
1.
2.

3.
4.
5.
6.
7.
8.
 9.

Cawan petri
Lup

Gunting bedah
Pinset
Penggaris
Mikroskop
Objek glass
Cover glass
Pipet tetes

-          Tempat meletakkan objek
-          Mengamati secara morfologi tubuh ikan
-          Membedah ikan
-          Mengambil bagian tubuh ikan
-          Mengukur panjang objek uji
-          Mengamati objek yang akan diteliti
-          Tempat meletakkan objek
-          Penutup objek pada objekglass
-          Mengambil formalin


3.2  Prosedur Pemeriksaan Parasit
3.2.1        Ektoparsit
Prosedur pemeriksaan ektoparasit ikan dapat dilakukan dengan :
·         Menyiapkan ikan yang akan diamati contohnya ikan black molly
·         Meletakkan ikan black molly pada cawan petri
·         Mengamati bagian tubuh luar ikan black molly, pengamatan dapat dilakukan menggunakan lup agar kelainan dapat terlihat dengan jelas.
·         Mencatat hasil pengamatn dan meyimpulkan parasit atau penyakit yang menyerang ikan black molly.
·         Jika ditemukan parasit seperti Lernea sp., mencabut lernea dari tubuh ikan dengan pinset, letakkan lernea pada cawan petri dan menambahkan 10% formalin.
·         Biarkan lernea beberapa saat, kemudian ukur panjang lernea yang ditemukan.
·         Siapkan object glass dan letakkan lernea pada objeck glass. Tutup dengan coverglass kemudian amati dibawah mikroskop cahaya dan atur perbesarannya.
·         Jika gambar lernea sudah ditemukan, gambar hasilnya atau foto gambar lernea.

3.2.2        Endoparasit
Pengamatan endoparasit ikan:
·         Letakkan ikan uji pada cawan petri
·         Menyiapkan alat bedah seperti, pisau bedah, gunting dan pinset
·         Buka operculum ikan, kemudian lakukan pembedahan pada bagian insang menggunakan alat bedah.
·         Ambil bagian insang ikan, ambil lendir pada bagian insang kemudian amati dibawah mikroskop
·         Insang yang telah diambil, tambahkan 10 tetes formalin 10% kemudian diamkan beberapa saat.
·         Ambil 1 helai insang dan amati dibawah mikroskop.
·         Catat hasil pengamatan.




















BAB IV
Hasil Dan Pembahasan

4.1 Hasil dan Pengamatan ikan black molly
4.1.1 Pengamatn Ektoparasit Ikan Black Molly
Pada pengamatan praktikum parasit dan penyakit ikan secara ektoparasit pada ikan black molly, penyakit yang menyerang adalah Cacing jangkar atau Lernea sp. Cacing tersebut berjumlah 2 buah dan menancap kuat pada bagian ujung sirip punggung dan pangkal ekor ikan.
Penampakan ikan terlihat sehat, gerakan lincah tanpa terlihat ada tanda-tanda sakit. Ketika diamati secara ektoparasit cacing jangkar tersebut menancap kuat akan tetapi keberadaan cacing tidak menganggu aktivitas ikan. Gambar Lernea yang ditemukan pada ikan black molly dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 1 Lernea Pada tubuh ikan black molly
 







L. cyprinaceae adalah sejenis udang renik yang berbentuk bulat panjang seperti cacing. Pada bagian kepalanya terdapat organ yang menyerupai jangkar, sehingga organisme ini dikenal dengan sebutan cacing jangkar (anchorworm). Dengan perantaraan organ inilah cacing jangkar menempelkan dirinya ke tubuh ikan.
Selama hidupnya, cacing jangkar mengalami tiga kali perubahan tubuhnya, yaitu nauplius, copepodid dan bentuk dewasa. Lamanya satu siklus hidup tergantung dari temperatur lingkungan, di Indonesia, umumnya mencapai 21 – 25 hari. stadium dewasa, cacing ini cacing dibagi menjadi dua kelompok, yaitu stadium cyclopoid dan stadium dewasa. Selama stadium cyclopoid, lernea hidup di sekeliling tubuh ikan dan juga tidak tahan terhadap pengaruh obat-obatan. Cacing jangkar betina akan menusukkan kepalanya ke jaringan kulit/daging ikan. Pada bagian yang ditusuk akan terlihat luka dan membengkak, namun karena ukurannya masih terlalu kecil, agak sulit untuk melihatnya dengan mata biasa. Individu dewasa sudah dapat dilihat dengan mata biasa. Bagian tubuhnya yang terdapat di luar tubuh ikan akan tampak membesar, karena mempunyai sepasang kantung telur. Jika telurnya menetas, maka nauplius akan berenang keluar dari dalam kantung untuk mencari ikan.
                   https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnkyJangCSQgKRefXveb7os-eHkko3u335eLtYrZM-rnvEDuUihq23P-16dP27WCf7Er8ndF6uO_0L7jB7hXGqSNkiz82HUWQowX24INa1Ljprv_s_bn1SkSirXXhEJQDLASr9FXVbNorr/s320/lernea.JPG
Gambar 2.  Siklus Hidup Lernea sp
Lernea pada black molly diduga dibawa oleh ganggang yang ada pada media hidup ikan. Ganggang air tersebut sebagai pembawa inang atau telur-telur lernea. Kondisi air yang kurang bersih pun menjadi faktor semakin berkembangnya lernea pada tubuh ikan black molly. Sehingga perlu beberapa pencegahan agar lernea tidak menyerang ikan black molly diantaranya adalah mencucui ganggang air kurang lebih selama 1 hari 1 malam agar dapat memotong siklus lernea karna telur-telur lernea akan mati ketika 1x24 jam tidak menemukan tubuh inang.

4.1.2 Pengamatn Endoparasit Ikan Black Molly
Pada pengamatan endoparasit dengan melakukan pengamatan di bagian insang ikan. Tidak ditemukan adanta ciri-ciri ikan yang terserang penyakit atau parasit. Dilakukan pembedahan bagian insang ikan dan diambil 1 helai insang yang diamati dibawah mikroskop. Bagian insang normal dengan warna merah muda dengan jumlah lendir yang sedikit. Gambar insang dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Gambar 3. Insang ikan black molly
                                                                                               Keterangan Gambar :








Secara endoparasit tidak ditemukan adanya serangan parasit ataupun parasit. Serangan penyakit hanya terjadi ditubuh bagian tubuh luar ikan.





BAB V
Simpulan Dan Saran

5.1 Simpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
·         Secara ektoparasit penyakit yang menyerang ikan black molly adalah Lernea sp
·         Secara endoparasit tidak ditemukan parasit ataupun penyakit yang menyerang.
·         Lernea yang ditemukan pada black molly berjumlah 2, berada pada bagian ujung sirip punggung dan pangkal ekor dengan panjang tubuh mencapai 1 cm.
·         Lernea sp pda black molly diduga disebabkan karena ganggang air yang ada di lingkungan hidup ikan dan kondisi lingkungan yang kurang baik sehingga menjadi media yang biak bagi pertumbuhan Lernea sp.
·         Perlu dilakukan perlakuan khusus agar ikan black molly yang dipelihara bersama ganggang air dapt tumbuh dengan baik diataranya merendam selam 24 jam ganggang yang akan dugunakan pada larutan methylin blue atau PK untuk membunuh siklus hidup Lernea sp serta menjaga kondisi lingkungan agar tetap berada pada kondid optimal.
5.2 Saran
Saran untuk praktikum parasit dan penyakit ikan adalah :
·         Persiapkan ikan yang akan diuji agar mahasiswa praktikum dengan baik dan dapat memahami praktikum.
·         Lakukan asistensi sebelum praktikum agar mahasiswa dapat memahami alur praktikum.

Daftar Pustaka

Anonim. 2012. Diakses 25 Desember 2012. Ikan Black Molly. http://asian-spirits.blogspot.com/2012/06/ikan-black-molly.html
Anonim. 2011. Diakses 25 Desember 2012. Black Molly. http://www.zonaikan.com/2011/12/black-molly.html#ixzz2G41FEmpi
Anonim. 2011. Diakses 25 Desember 2012 . Identifikasi Parasit Pada Ikan Air. http://adelaidearsenal.blogspot.com/2011/10/identifikasi-parasit-pada-ikan-air.html
Anonim. 2011. Diakses 27 Desember 2012. Kutu Jarum. http://www.porink.com/bloggy/2011/04/01/kutu-jarum/#ixzz2G423BTR4
Anonim. 2012. Diakses 25 Desember 2012. Penyakit Parasit Pada Ikan http://aigiolokola.wordpress.com/2012/01/26/penyakit-parasit-pada-ikan-2/
Eddy Afrianto , Evi Liviawaty. 2008. Diakses 27 Desember 2012. Penyakit Ikan Lernea Cyprinaceae http://hobiikan.blogspot.com/2008/09/penyakit-ikan-lernea-cyprinaceae.html






Lampiran





Gambar 1. Ikan Uji





Gambar 2. Alat Bedah






Gambar 3. Mikroskop






Gambar 4. Bagian Jangkar Lernea sp







Gambar 5. Bagian Tengah Lernea sp






Gambar 6. Bagian Ujung atas Lernea sp








Gambar 7. Lernea saat masih hidup








Gambar 8. Lernea sudah kering/mati

2 komentar:

3.12 Melakukan persiapan wadah pemeliharaan larva komoditas perikanan di komoditas perikanan di bak, aquarium dan fiber glass

  Persiapan Wadah Bak, Aquarium dan Fiber Glass Pada kegiatan pembelajaran ini anda akan mempelajari sanitasi wadah pembe...