Minggu, 30 Agustus 2020

Kesesuaian Parameter Kualitas Air Budidaya Perairan

Kesesuaian Parameter Kualitas Air Budidaya Perairan




A. Pengaruh Suhu Terhadap Kehidupan Ikan

 Air sebagai lingkungan hidup organisme air termasuk ikan relatif tidak begitu banyak mengalami fluktuasi suhu dibandingkan dengan udara, hal ini disebabkan panas jenis air lebih tinggi daripada udara. Artinya untuk naik 1° C, setiap satuan volume air memerlukan sejumlah panas yang lebih banyak dari pada udara. Pada perairan dangkal akan menunjukkan fluktuasi suhu air yang lebih besar dari pada perairan yang dalam. Sedangkan organisme memerlukan suhu yang stabil atau fluktuasi suhu yang rendah. Agar suhu air suatu perairan berfluktuasi rendah maka perlu adanya penyebaran suhu. Hal tersebut tercapai secara sifat alam antara lain sebagai berikut.

·         Penyerapan (absorbsi) panas matahari pada bagian permukaan air.
·          Angin, sebagai penggerak permindahan massa air.
·         Aliran vertikal dari air itu sendiri, terjadi bila disuatu perairan (danau) terdapat lapisan suhu air yaitu lapisan air yang bersuhu rendah akan turun mendesak lapisan air yang bersuhu tinggi naik kepermukaan perairan.
Suhu berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan, mulai dari telur, benih sampai ukuran dewasa. Suhu air akan berpengaruh terhadap proses penetasan telur dan perkembangan telur. Rentang toleransi serta suhu optimum tempat pemeliharaan ikan berbeda untuk setiap jenis/spesies ikan, hingga stadia pertumbuhan yang berbeda. Suhu memberikan dampak sebagai berikut terhadap ikan :
a.         Suhu dapat mempengaruhi aktivitas makan ikan peningkatan suhu
b.        Peningkatan aktivitas metabolisme ikan
c.         Penurunan gas (oksigen) terlarut
d.        Efek pada proses reproduksi ikan
e.         Suhu ekstrim bisa menyebabkan kematian ikan. (Anonim, 2009. SITH ITB)

Kisaran suhu air yang sangat diperlukan agar pertumbuhan ikan-ikan pada perairan tropis dapat berlangsung berkisar antara 25° C – 32° C. Kisaran suhu tersebut biasanya berlaku di Indonesia sebagai salah satu negara tropis sehingga sangat menguntungkan untuk melakukan kegiatan budi daya ikan. Suhu air sangat berpengaruh terhadap proses kimia, fisika dan biologi di dalam perairan, sehingga dengan perubahan suhu pada suatu perairan akan mengakibatkan berubahnya semua proses di dalam perairan. Hal ini dilihat dari peningkatan suhu air maka kelarutan oksigen akan berkurang. Dari hasil penelitian diketahui bahwa peningkatan 10° C suhu perairan mengakibatkan meningkatnya konsumsi oksigen oleh organisme akuatik sekitar 2–3 kali lipat, sehingga kebutuhan oksigen oleh organisme akuatik itu berkurang. Suhu air yang ideal bagi organisme air yang dibudidayakan sebaiknya adalah tidak terjadi perbedaan suhu 58 yang mencolok antara siang dan malam (tidak lebih dari 5° C). Pada perairan yang tergenang yang mempunyai kedalaman air minimal 1,5 meter biasanya akan terjadi pelapisan (stratifikasi) suhu.


Pelapisan ini terjadi karena suhu permukaan air lebih tinggi dibanding dengan suhu air dibagian bawahnya. Stratifikasi suhu pada kolom air dikelompokkan menjadi tiga yaitu pertama lapisan epilimnion yaitu lapisan sebelah atas perairan yang hangat dengan penurunan suhu relatif kecil (dari 32° C menjadi 28° C). Lapisan kedua disebut dengan lapisan termoklin yaitu lapisan tengah yang mempunyai penurunan suhu sangat tajam (dari 28° C menjadi 21° C). Lapisan ketiga disebut lapisan hipolimnion yaitu lapisan paling bawah di mana pada lapisan ini perbedaan suhu sangat kecil relatif konstan. Stratifikasi suhu ini terjadi karena masuknya panas dari cahaya matahari ke dalam kolom air yang mengakibatkan terjadinya gradien suhu yang vertikal. Pada kolam yang kedalaman airnya kurang dari 2 meter biasanya terjadi stratifikasi suhu yang tidak stabil. Oleh karena itu, bagi para pembudidaya ikan yang melakukan kegiatan budi daya ikan kedalaman air tidak boleh lebih dari 2 meter. Selain itu untuk memecah stratifikasi suhu pada wadah budi daya ikan diperlukan suatu alat bantu dengan menggunakan aerator/blower/ kincir air.

Suhu mempengaruhi tingkat perkembangan dan pertumbuhan karena mempengaruhi berbagai proses yang berhubungan  dengan metabolisme yang mencakup pernapasan, pemberian makan, dan pencernaan. Perubahan dalam batas yang normal dari proses tersebut dapat juga mengubah kondisi yang optimal untuk pertumbuhan dan kesehatan.

Suhu air sangat berpengaruh terhadap proses kimia, fisika dan biologi di dalam perairan, sehingga dengan perubahan suhu pada suatu perairan akan mengakibatkan berubahnya semua proses di dalam perairan. Suhu juga berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan, mulai dari telur, benih sampai ukuran dewasa. Suhu air akan sangat  berpengaruh  terhadap  proses penetasan  telur dan perkembangan telur.

Perubahan suhu dari keadaan normal menjadi lebih panas atau lebih dingin di suatu perairan dapat dipengaruhi oleh keadaan alam seperti pemanasaan oleh matahari, perubahan musim, gejala pergeseran dasar perairan, letusan gunung merapi bawah laut dan sebagainya. Setiap jenis ikan biasanya mempunyai kisaran suhu di perairan yang cocok. Dalam keadaan suhu normal metabolisme maupun tingkah laku ikan akan berjalan dengan normal juga. Namun bila terjadi perubahan suhu, respon yang diberikan oleh ikan akan menunjukan penyesuaian metabolisme tubuhnya terhadap lingkungan untuk mempertahankan kehidupannya. Respon yang diperlihatkan oleh ikan bjiasanya berupa perubahan tingkah laku maupun pergerakan ikan.

 Suhu tinggi tidak selalu berakibat mematikan tetapi dapat menyebabkan gangguan status kesehatan untuk jangka panjang. Misalnya stres yang ditandai tubuh lemah, kurus, dan tingkah laku abnormal, sedangkan suhu rendah mengakibatkan ikan menjadi rentan terhadap infeksi fungi dan bakteri patogen akibat melemahnya sistem imun. Suhu air yang relatif tinggi dapat ditandai antara lain dengan munculnya ikanikan dan hewan air lainnya ke permukaan untuk mencari oksigen. Suhu yang sangat tinggi akan  mempercepat  laju penetasan telur sehingga telur tidak dapat melewati fase-fase penetasan telur dengan sempurna. 

Pada dasarnya suhu rendah memungkinkan air mengandung oksigen lebih tingi, tetapi suhu rendah menyebabkan stres. Pernafasan pada ikan berupa penurunan laju respirasi dan denyut jantung sehingga dapat berlanjut dengan pingsannya ikan-ikan akibat kekurangan oksigen. Semakin rendah suhu maka semakin cepat gerakan  renang ikan dan semakin cepat pula gerakan operkulum sebagai respon suhu rendah, dimana korelasi ini tidak di temui pada perlakuan pada suhu panas.

B. Pengaruh pH Pada Lingkungan Budidaya Ikan

PH atau derajat keasaman merupakan salah satu parameter penting yang harus diperhatikan dalam budi daya perairan. Skala pH terdiri dari 0 hingga 14, dan pH yang dianggap netral dan yang paling baik berkisar pada nilai 6,5-8.



Hampir semua ikan hidup pada pH netral. Untuk itu, guna meminimalisir kerugian usaha pertambakan, anda wajib untuk mengukur kadar pH air secara rutin. Alat untuk mengukur pH air adalah pH meter digital.

Pada dasarnya, nilai pH yang baik untuk tambak dan kolam adalah 6,5-8. Jika di bawah dari nilai tersebut, maka air bersifat asam. Jika nilai pH di atas nilai tersebut, maka air kolam bersifat basa. Kedua kondisi tersebut bukanlah kondisi yang optimal bagi pertumbuhan ikan dan udang.

Cara Menaikkan dan Menurunkan Nilai pH

Nah, jika air pada tambak atau kolam anda mengalami hal tersebut, anda bisa mencoba cara di bawah ini

    ·         Menaikkan pH

Untuk pH di bawah 6,5 atau bersifat asam anda dapat mengatasinya dengan cara alami yaitu dengan memberikan saringan yang terdiri dari pecahan koral dan pecahan kulit kerang dicampur dengan potongan batu kapur pada saluran aerasi kolam. Selain itu, anda juga dapat menggunakan batu kapur pada dasar kolam. Gunakan batu kapur yang masih berbentuk bongkahan, hal ini karena bongkahan batu kapur tidak mudah menyusut dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Selain batu kapur, anda juga dapat menggunakan batu karang pantai. token soal : salinitas20 penggunaannya juga serupa dengan penggunaan batu kapur, anda hanya cukup merendamnya di dasar kolam. Semakin banyak batu yang digunakan, maka proses kenaikan pH akan semakin cepat.

·             Menurunkan pH

Jika air kolam dalam kondisi basa atau nilai pH tinggi, maka anda dapat menggunakan daun ketapang untuk menurunkannya. Caranya adalah dengan merendam daun ketapang di dasar air selama beberapa hari. Sebelum merendam daun ketapang, terlebih dahulu rebus daun ketapang guna menghilangkan zat tanin yang terkandung, karena zat tanin dapat menimbulkan warna kuning pada air.




3 komentar:

  1. Menurunkan pH bisa pake cara apa saja bu selain daun ketapang? Saya kayla maharani (16) kelas X APAT 2

    BalasHapus
    Balasan
    1. selain menggunakan ketapang kamu bisa menambahkan air yang baru pada wadah budidaya. terimakasih kayla atas pertanyaannya

      Hapus
  2. AYO Bergabung Bersama AJOQQ | Menawarkan Berbagai Jenis Permainan Menarik.
    1 ID untuk 8 Permainan Poker, Domino, Capsa Susun, BandarQ, AduQ, Bandar Poker, Sakong, Bandar66 ( NEW GAME!! ) :D
    Dapatkan Berbagai Bonus Menarik..!!
    - Bonus Cashback 0.3%. Dibagikan Setiap hari SENIN
    - Bonus referral 20% SELAMANYA
    - Minimal Deposit dan Withdraw hanya 15 rb Proses Aman & cepat
    - 100% murni Player vs Player ( NO ROBOT ) x-)
    Whatshapp : +855969190856
    website : AJOQQ.ME...:(k)

    BalasHapus

3.12 Melakukan persiapan wadah pemeliharaan larva komoditas perikanan di komoditas perikanan di bak, aquarium dan fiber glass

  Persiapan Wadah Bak, Aquarium dan Fiber Glass Pada kegiatan pembelajaran ini anda akan mempelajari sanitasi wadah pembe...